Miris! Infrastruktur Jalan Buruk, Warga Sakit Terpaksa Ditandu Sepanjang 8 KM

Entikong, infokalbar.com – Dusun Pool salah satu Dusun yang masuk wilayah Desa Suruh Tembawang memang posisinya berbatasan dengan Malaysia. Namun Desa Suruh Tembawang sendiri jaraknya dari Entikong sekitar 40 km. Kamis, (25/02/2021).

Bila melewati jalanan Indonesia membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima jam karena kondisi alamnya yang sulit. Berbeda bila melewati wilayah Malaysia, hanya butuh waktu dua jam.

Salah satu Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Sanggau, Hendrikus Hengki dari fraksi PDIP menuturkan, akses jalan ke Suruh Tembawang di wilayah Indonesia baru saja terbangun. Namun, karena lokasi Suruh Tembawang, tetap saja waktu tempuhnya lama.

”Kalau dari malaysia lebih dekat karena posisi desanya memang begitu, Bahkan, sebelum akses jalan di Indonesia terbangun, masyarakat dari Dusun menuju Desa harus melewati jalan Alternatif yaitu sungai Sekayam. ”Kalau alternatifnya, ya sungai memakai sampan dan berjalan kaki setelah dekat Desa,” tuturnya.

Dia menuturkan, pembangunan Desa Suruh Tembawang itu penting karena desa itu begitu terpelosok. Jarang sekali ada sentuhan dari pemerintah. Apalagi Dusun yang ada di wilayah Desa tersebut belum bisa di lewati dengan roda empat, salah satunya Dusun Pool.

Satu-satunya cara yang dilakukan masyarakat perbatasan di Dusun Pool, Desa Suruh Tembawang Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar ini sungguh ironis. Saat membawa warganya yang sakit menuju puskesmas Entikong yang ditempuh dengan jarak 8 km baru sampai di pusat Desa, dan di lanjutkan menggunakan kendaraan roda 4 ke Puskesmas Entikong. Sekiranya ada perhatian dari Pemerintah Pusat untuk membuka jalan dengan perkerasan. Masyarakat tidakdak minta aspal yang penting bisa di lalui kendaraan roda 4, masyarakat sudah sangat bersyukur, karena mereka juga bagian dari NKRI.

Menandu warga yang sakit dengan berjalan kaki sepanjang 8 KM ke pusat Desa.

“Ya seperti harapan kita agar pemerintah Daerah, Provinsi dan juga Pemerintah Pusat harus saling bersinergi dalam membantu percepatan pembangunan di Daerah perbatasan agar masalah infrastruktur jalan yang di hadapi masyarakat di daerah perbatasan dapat terselesaikan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, “Ungkap Hengki.(Libertus)