Mempawah, infokalbar.com – Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperindagnaker) Kabupaten Mempawah memastikan bahwa stok elpiji 3 kg aman dan mencukupi bagi masyarakat, hingga jelang Hari Raya Idul Fitri 2021 mendatang.
“Kuota elpiji 3 kilogram untuk masyarakat Mempawah, saat bulan Ramadhan maupun menjelang Idul Fitri 1442 H, aman,” kata Kabid Perdagangan Disperindagnaker Mempawah, Elly Kusuma Yati, Kamis (29/04/2021).
Dia menyampaikan, salah satu faktor stok elpiji di Kabupaten Mempawah bisa aman dan terkendali, lantaran salah satunya karena suplai elpiji 3 kilogram kepada masyarakat sudah relatif terarah.
Dimana setiap masyarakat yang ingin membeli gas elpiji 3 kilogram diwajibkan membawa kartu kendali gas elpiji 3 kilogram–yang diperoleh dari setiap pangkalan-pangkalan yang dekat dengan domisili masing-masing.
“Jadi, masyarakat yang membeli gas elpiji 3 kilogram bisa terdata, dengan adanya kartu kendali tersebut. Selain hal itu bisa meminimalisir adanya penjualan gas elpiji di luar Mempawah,” katanya.
Tak hanya itu, dengan adanya kartu kendali saat ini, lanjut Elly, bisa mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Karena gas yang keluar maupun masuk akan terdata di Disperindagnaker,” ujarnya.
Terkait dengan keamanan suplai gas elpiji 3 kilogram, Usman, pemilik pangkalan di Jalan Purna Bina Jaya Anjungan membenarkan, bahwa sejauh ini pihaknya belum mengalami kendala terkait suplai elpiji ke pangkalannya.
“Dari (penyuplai) agen PT Mandiri Berkat Agung rutin datangnya, seminggu 3 kali. Sekali datang biasa dijatah 140-180 tabung,” katanya.
Usman menyampaikan, terdapat 300-500 KK yang dilayani oleh pangkalannya. Setiap KK atau rumah tangga akan dijatah 5 tabung perbulan, sementara untuk UMKM dijatah sebanyak 8 tabung perbulan.
“Saya rasa sejauh ini cukup (dengan suplai yang ada) lah ya, tidak ada antre, tidak ada kelangkaan, semuanya normal,” kata dia.
Senada dengan H Surahmanto, pemilik Pangkalan Surahmanto di Pasar Anjongan. Kepada media ia menyebut, kondisi saat ini relatif stabil dan belum adanya kelangkaan yang terjadi.
“Sejauh ini masih aman lah. Artinya tidak seperti waktu Natal kemarin, kan sempat masyarakat antre, kalau sekarang tidak. Masih stabil sekarang,” katanya.
Untuk harga sendiri, Surahmanto menyatakan untuk level pangkalan pihaknya tetap memberikan harga standar rata-rata.
“Sekitar Rp 17 ribu – Rp 18 ribu per-tabung. Tidak pernah kita jual di atas itu, atau sampai Rp20 ribu per-tabung, tidak pernah. Walaupun kadang sempat ada langka, masyarakat yang datang beli bawa kartu, tetap kita kasih harga normal,” katanya. (FikA)