
LANDAK, infokalbar.com – Disela-sela tugas kedinasannya sebaga Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Selutung dan Desa Bebatung Kecamatan Mandor, Sudirman juga merupakan seorang pekebun handal.
Berbagai macam jenis sayur-mayur yang telah dikembangkannya, mulai dari kacang panjang, kacang tanah, singkong, cabai, labu air, gambas dan sayuran lainnya. Ia juga membudidayakan tanaman hortikultura seperti karet, sawit dan durian.
Sudirman, merupakan anggota TNI AD berpangkat Kopral Satu (Koptu) bertugas di Koramil 1201-08/Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Selain untuk dirinya, Koptu Sudirman juga turut menggerakkan masyarakat untuk mengembangkan sektor perkebunan di desa. Koptu Sudirman bahkan juga merekrut warga setempat, mulai dari mengurusi tanaman hingga menjualnya.
“Dimana uang hasil penjualan sayuran-mayur itu, dipakai untuk membayar jerih lelah masyarakat yang ikut bekerja disini,” ungkapnya, Jumat (04/06/2021).
Hingga kini, sayur-mayur yang dihasilkan oleh Koptu Sudirman pun telah mampu menyuplai sayuran ke desa-desa tetangga hingga ke pasar dan berbagai tempat usaha sayuran di kabupaten.
“Dan sebagian sayuran kami berikan untuk para santri di salah satu pesantren di Kecamatan Mandor,” ucap Koptu Sudirman.
Muhlisin, salah seorang warga menyampaikan, sebagai TNI dan pekebun, Koptu Sudirman punya jiwa sosial yang tinggi. Pria yang pernah bekerja di pertanian Koptu Sudirman ini menilai, bahwa Koptu Sudirman tak segan membantu siapapun, selama yang bersangkutan punya kemauan keras untuk bekerja.
“Om Dirman itu memikirkan masyarakat, yang penting kita-nya mau kerja. Kalau kita ikut sama beliau, pasti diajarin sampai bisa dan kalau kita minta bibit apa saja, selalu di kasih, saya dulu ikut Om Dirman, kalau sudah waktunya panen, sebagian besar hasil penjualan itu buat kita,” kenang Muhlisin.
Lebih lanjut menurut, Slamet Riyadi, warga yang ikut bekerja mengelola kebun menyampaikan, bahwa Koptu Sudirman bahkan tidak pernah mengambil sepeserpun uang dari hasil penjualan sayur. Semuanya dibagikan ke lima warga yang ikut bersama dia mengelola kebun sayurnya.
“Keuntungan dari penjualan sayur diberikan ke kami semua, berlima. Cuma dipesankan, kebunnya dijaga, dirawat baik-baik,” kata Slamet. (FikA)