mgid.com, 605850, DIRECT, d4c29acad76ce94f
banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Keluh Kesah Menjadi Tukang Pemecah Batu

  • Share

SINGKAWANG, infokalbar.com – Dika (34) adalah seorang tukang pemecah batu tinggal di Gang Darma 2, Kelurahan Singkawang Tengah.

Dika menceritakan kisah hidup nya sebagai tukang pemecah batu yang mana profesi pekerjaan tersebut sudah dia lakoni sejak tahun 2018, pekerjaan ini harus dia lakukan demi menyambung hidup bersama keluarga kecilnya.

“Saya mulai jadi tukang pemecah batu sekitar tahun 2018 hingga sekarang, apapun pekerjaan nya akan saya lakukan demi menafkahi keluarga saya agar bisa bertahan hidup,” ucap nya kepada wartawan infokalbar Selasa, (22/06/2021).

Dia pun mengatakan sebagai tukang pemecah batu harga batu ukuran 1×2 ini batu ukuran kecil perkubik nya hanya di beli dengan harga Rp250 ribu saja sedangkan batu ukuran besar satu mobil nya seharga Rp500 ribu.

“Satu mobil dari batu besar yang kita beli maka akan kita olah kembali melalui pengolahan manual mengunakan tangan sendiri, kita pecahkan lagi untuk menjadi sebuah batu yang berukuran 1×2 yaitu batu kecil untuk kita jual ke pembeli,” ucap Dika.

Dirinya pun berharap agar profesi tukang pemecah batu ini bisa diperhatikan oleh pemerintah daerah, karena dia mengeluh dengan mahalnya harga sembako yang tiap hari semakin naik harganya. Sedangkan harga batu sejak tahun 2018 hingga 2021 ini belum pernah naik sama sekali.

“Saya berharap semoga kedepannya harga batu bisa naik agar pendapatan kami sebagai masyarakat pemecah batu bisa berimbang dengan harga barang sembako yang kian hari kian naik,” harapnya Dika.

Dia pun menambahkan agar pandemi virus corona ini cepat berakhir dan perekonomian di Kota Singkawang bisa kembali normal. (Indra)

  • Share