mgid.com, 605850, DIRECT, d4c29acad76ce94f
banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Investor Malas Lirik Hulu Migas RI, Padahal Harga Minyak Lagi Dunia Naik

  • Share
Keterangan foto: (Ilustrasi/Istimewa)

JAKARTA, infokalbar.com – Kendati tren harga minyak dunia saat ini tengah mengalami kenaikan, namun investasi di hulu minyak dan gas bumi (migas) RI malah masih rendah.

Pada semester I 2021 misalnya, capaian investasi di hulu migas baru mencapai US$ 4,92 miliar atau 39,7% dari target tahun ini US$ 12,38 miliar.

Dikutip dari CNBCIndonesia.com, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini investasi sektor hulu migas memang tengah memiliki sejumlah tantangan. Salah satunya mengenai isu transisi energi, sehingga energi fosil seperti migas mulai kurang dilirik.

“Di samping adanya isu-isu energi baru terbarukan (EBT), pemain migas dunia konsentrasi pada portofolio masing-masing,” paparnya dalam konferensi pers, Jumat (16/07/2021).

Menurutnya, saat ini pihaknya dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang melakukan pembahasan untuk membuat iklim investasi di sektor hulu migas ini tetap menarik.

“Terjadi tarik menarik buat iklim investasi jadi kompetitif, ini jadi pembahasan baik di SKK maupun ESDM,” ujarnya.

Lebih lanjut, ketidakpastian pada permintaan energi kala pandemi ditambah isu transisi energi ke EBT membuat perusahaan raksasa minyak dan gas bumi (migas) global mengerem investasinya.

Exxon Mobil, Shell, dan BP menahan pengeluaran investasinya meski harga minyak sedang naik dan jauh lebih tinggi dibandingkan saat awal pandemi 2020 lalu.

Sebelumnya, harga minyak dunia pada perdagangan, Jumat (16/07/2021), pukul 08:13 WIB mengalami kenaikan. Harga minyak jenis Brent berada di US$ 73,48 per barel.

Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) pada Juni 2021 naik 7,23% menjadi US$ 70,23 per barel atau naik US$ 4,74 per barel dari US$ 65,49 pada Mei 2021. (FikA)

  • Share