JAKARTA, infokalbar.com – World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan potensi munculnya varian baru Covid-19 yang diklaim lebih dahsyat, akan menyebar ke seantero dunia.
Dikutip dari Tempo.co, Sabtu (17/07/2021), varian baru tersebut juga dikhawatirkan akan lebih sulit menghentikan laju pandemi saat ini.
“Pandemi belum selesai,” ujar Komite Darurat WHO dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 15 Juli 2021, setelah pertemuan sehari sebelumnya.
Lebih lanjut, Ketua Komite Darurat WHO Didier Houssin mengakui kepada wartawan, bahwa tren baru-baru ini mengkhawatirkan.
“Kita masih mengejar virus ini dan virus masih mengejar kita,” ujar Houssin.
Sejauh ini, terdapat Empat varian Covid-19 yang mendominasi pandemi global, diantaranya: Alpha, Beta, Gamma dan Delta–yang menyebar dengan cepat.
“Kemungkinan kuat munculnya dan penyebaran global varian baru yang mungkin lebih berbahaya dan lebih menantang untuk dikendalikan,” ujar Houssin.
WHO menyatakan varian yang harus mendapat perhatian lebih, yakni ketika lebih menular, lebih mematikan dan tak mempan terhadap vaksin. Terkait pandemi, kata Houssin, menjadi tantangan secara global, terutama dengan negara-negara yang tuntutan kesehatan, ekonomi dan sosial berbeda.
“Negara-negara dengan akses vaksin dan sistem kesehatan yang baik, berada di bawah tekanan untuk membuka kembali masyarakat sepenuhnya,” katanya.
Di sisi lain negara-negara dengan akses vaksin Covid-19 yang terbatas mengalami gelombang infeksi baru. Kepercayaan masyarakat juga turun serta meningkatnya kesulitan ekonomi.
“Dalam beberapa kasus meningkatkan kerusuhan sosial,” ujarnya.
Para ahli juga mengingatkan penggunaan masker, menjaga jarak fisik, kebersihan tangan, dan meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan tetap menjadi kunci untuk mengurangi penularan.
Diluar dari narasi WHO tersebut, dikutip dari situs www.alodokter.com, pada Sabtu (17/07/2021), sedikitnya terdapat 6 varian Covid-19 yang telah muncul ke permukaan. Berikut diantaranya:
1. Varian Alfa
– Kode varian: B. 1.1.7
– Kasus pertama kali ditemukan: Inggris, September 2020.
– Tingkat penularan virus: 43–90% lebih mudah menular dari virus Corona sebelumnya.
– Tingkat keparahan infeksi: lebih berpotensi menimbulkan gejala berat dan risiko peningkatan risiko rawat inap dari virus Corona jenis awal.
2. Varian Beta
– Kode varian: B. 1.351
– Kasus pertama kali ditemukan: Afrika Selatan, Mei 2020.
– Tingkat penularan virus: belum diketahui.
– Tingkat keparahan infeksi: lebih berisiko menyebabkan Covid-19 gejala berat.
3. Varian Gamma
– Kode varian: P. 1
– Kasus pertama kali ditemukan: Brazil, November 2020.
– Tingkat penularan virus: belum diketahui.
– Tingkat keparahan infeksi: cenderung kebal terhadap pengobatan Covid-19.
4. Varian Delta
– Kode varian: B.1.617.2
– Kasus pertama kali ditemukan: India, Oktober 2020.
– Tingkat penularan virus: 30–100% lebih mudah menular dari varian Alfa.
– Tingkat keparahan infeksi: potensi peningkatan risiko dibutuhkannya rawat inap hampir dua kali lipat dari varian Alfa.
5. Varian Lambda
– Kode varian: C. 37
– Kasus pertama kali ditemukan: Peru, Desember 2020.
– Tingkat penularan virus: belum diketahui.
– Tingkat keparahan infeksi: belum diketahu.i
6. Varian Kappa
– Kode varian: 1.617.2
– Kasus pertama kali ditemukan: India, Oktober 2020.
– Tingkat penularan virus: belum diketahui.
– Tingkat keparahan infeksi: belum diketahui. (FikA)