Polemik kata ‘banci’ yang sempat menggelinding, berakhir tidak jelas. Setelah dicermati ternyata provokasi yang dilontarkan Herry Kin Wakil Ketua DPRD memicu kontroversi di masyarakat. Berbagai ujaran dan ungkapan menohok Walikota Singkawang.
Akhirnya masyarakat kecewa karena ternyata hanya berakhir maaf yang disampaikan Ketua Hanura Kalimantan Barat.
Setelah diteliti ternyata bahasa provokasi ‘banci’ hanyalah ungkapan kekesalan Walikota yang disampaikan secara pribadi kepada Herry Kin yang bukanlah konsumsi publik.
Beda halnya ungkapan tersebut disampaikan dalam Pidato Pengantar Selesai Pemandangan Umum atau Pendapat Akhir dalam Paripurna yang di dengarkan oleh seluruh audien.
Ini jelas jelas merupakan penyesatan opini publik. Dan masyarakat juga kecewa karena Kesimpulan atas hal yg menjadi isu trend masyarakat yakni Dana Pen, tidak terjawab dan tidak ada kejelasan.
Karenanya, isu liar ‘banci’ tidak lebih menjadi provokasi Herry Kin karena dipublikasikan kepada Media Media. Untuk itu, maka Herry Kin harus bertanggung jawab atas isu yang disebar dan harus diberikan sanksi oleh Badan Kehormatan Dewan dan atau oleh Mahkamah Kehormatan Partai atau sejenisnya di Partai Hanura.
(M. Harun)