PONTIANAK, infokalbar.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar Workshop Konten Kreatif dengan tema “Bangkit dari Covid-19 dengan Nalar dan aksi Bersama Berlandaskan Nilai-nilai Islam dan Fatwa MUI”.
Kegiatan yang digelar selama tiga hari, pada 24-26 November 2021, di Hotel Golden Tulip Pontianak ini diikuti oleh para perwakilan dari MUI Kalimantan Barat. Peserta yang hadir mengikuti workshop ini berjumlah kurang lebih 60 orang.
Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI, Mabroer MS mengatakan, materi kegiatan ini ialah pelatihan jurnalistik tulis, video dan pelatihan untuk medsos .
“Mengapa kita adakan pelatihan, agar supaya MUI ini juga selain (bidang) keagamaan, akrab juga dengan teknologi informasi karena dunia sekarang itu dunia IT,” ujarnya.
Ia menambahkan, hampir 93 juta generasi milenial aktif di medsos, namun dari generasi milenial yang aktif di medsos ini ternyata belum sepenuhnya mendapatkan informasi konten-konten keislaman yang moderat atau islam-islam yang berwajah NKRI.
“Nah makanya kita bikin seperti ini. Harapannya, mereka berkonten, bikin YouTube, berita rilis dan lain sebagainya yang sifatnya keislaman yang ramah, Islam yang mau menyapa, Islam yang mau merangkul bukannya Islam yang memukul, tapi mencerahkan, bukan mencekam, itu yang kita harapkan, makanya kita sebut para alumni itu adalah mujahid digital,” ungkapnya
Ditambahkannya, acara ini berlangsung di enam provinsi dan melibatkan seluruh provinsi se-Indonesia.
“Jadi MUI dari Banda Aceh sampai Papua kita pusatkan di enam titik, dari Jawa Barat itu kita pusatkan di Bogor diikuti oleh Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung kemudian Medan,” terangnya.
“Sekarang ini di Kalimantan diikuti oleh seluruh utusan dari MUI se-Kalimantan, jadi ada empat provinsi kemudian nanti ke Sulawesi dan terakhir di Papua,” sambungnya.
Dirinya berharap sekali, para alumni workshop ini nanti juga menjadi jurnalis muslim yang baik yang tidak provokatif dan juga mereka menjadi aktif di medsos.
“Apalagi sekarang medsos sudah menjadi kelaziman, hampir 93 juta anak-anak muda kita aktif di medsos,” katanya. (Yuni)