Berita  

12 Kios Tanpa Surat Izin Dibongkar Satpol PP Kalbar

PONTIANAK, ingokalbar.com – Tim gabungan dari Satpol PP, TNI dan pegawai Rumah Sakit Sudarso melakukan penertiban terhadap 12 bangunan kios di Jalan dr Sudarso Kecamatan Pontianak Tenggara, pada Rabu 26 Januari 2022.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan Barat, L Rawing menjelaskan, bahwa 12 unit bangunan kios yang dilakukan pembongkaran itu tidak memiliki izin dan bangunannya juga tidak sesuai peruntukan. Dan sebelum dilakukan pembongkaran, kata dia, pemilik 12 bangunan ini sudah melalui proses dan tahapan peringatan.

“Sebelumnya kami sudah memberikan peringatan sebanyak 4 kali agar para pemilik kios membongkar bangunan sendiri, namun hingga hari ini belum dibongkar. Jadi kedatangan kami di sini untuk membantu pemilik kios untuk membongkar kios ini,” ujar Rawing.

Hal senada diungkapkan Wakil Direktur II RS Dr Soedarso, Ahmad Priyono, 12 unit bangunan kios yang dilakukan pembongkaran tidak memiliki izin dan tidak sesuai peruntukannya. Dan sebelum dibongkar juga sudah melalui proses sosialisasi dan pemberian surat peringatan hingga diberikan waktu agar dibongkar sendiri.

“Kemarin kami tanggal 12 Januari 2022 bersama Satpol PP turun langsung bertemu para pemilik kios agar membongkar bangunannya sendiri, tapi hingga batas waktu dua hari sejak tanggal 18 hingga 20 Januari tidak dibongkar, akhirnya kami terbitkan surat peringatan yang kedua, tapi juga belum dibongkar hingga akhirnya hari ini kami turun bersama Satpol PP,” ungkapnya.

Sementara itu, Muhari, satu diantara pemilik kios mengatakan, kalau saat ini ia bersama pemilik kios lainya sedang melakukan tahap mediasi dengan Dinas Perdagangan Provinsi Kalbar dan mediasi tersebut masih dalam proses, namun pihak Satpol PP sudah melakukan pembongkaran bangunan.

“Kami saat ini sedang melakukan mediasi untuk mencari solusi, tapi Satpol PP datang dan membongkar bangunan ini. Saya minta ada toleransi hingga sudah ada hasil dari mediasi baru dibongkar, kalau sekarang belum ada solusi lalu dibongkar para pedagang mau jualan dimana,” tuturnya.

Lebih lanjut, Muhari mengaku tidak keberatan kiosnya dibongkar, tapi mesti ada solusi tempat yang baru untuk berdagang agar para pemilik kios bisa bertahan hidup, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini.

“Saya hanya berharap ada solusi agar saya dan kawan-kawan bisa kembali berdagang,” pungkasnya. (Yuni)