PONTIANAK, infokalbar.com – Ikatan Keluarga Minang (IKM) adalah organisasi yang dibentuk dengan tujuan untuk menyatukan orang Minang yang sudah merantau ke Kalimantan Barat.
Demikian hal itu disampaian Ketua IKM Kota Pontianak, Hendri Rivai di sela-sela kegiatan berbagi di Jumat Berkah saat diwawancarai beberapa awak media, 4 Februari 2022.
Terkait dengan kegiatan Jumat Berkah, ia menyampaikan, kegiatan ini diselenggarakan oleh keluarga Minang dalam rangka mempererat silaturahmi.
“Keluarga Minang ini yang ketua umumnya adalah Fadlizon yang berada di Jakarta dan ketua Provinsi Kalbar, Wery Sahrial, sedangkan untuk kota-nya saya sendiri Hendri Rivai,” katanya.
“Jadi visi daripada Ikatan Keluarga Minang ini adalah membina tali silaturahmi dan gotong-royong yang dibuat oleh orang Minang di perantauan,” tambahnya.
“Karena kita menyadari bahwa kita jauh dari kampung sehingga kita mendirikan organisasi ini, walaupun sekarang kita berada di kampung orang tapi tali silaturahmi tetap terjaga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hendri Rivai menjelaskan, kegiatan IKM ini adalah salah satu program IKM Kota Pontianak dengan tujuan untuk silaturahmi dan gotong royong.
“Dengan kegiatan makan bersama untuk orang-orang yang sesudah Shalat Jumat, pulang sekolah, pulang kerja atau istirahat juga untuk orang-orang yang lagi musafir, siapa pun yang akan menikmati hidangan kita siapkan,” ujarnya.
“Kegiatan Jumat Berkah ini kita adakan di sekretariat kota Jalan Cendana nomor 37 dan setiap kecamatan di Kota Pontianak. Ini sudah berjalan yang ke 12 dan yang sudah berjalan itu di daerah Timur, Barat, Kota dan rencananya untuk minggu yang ke 13, kita akan adakan di Pontianak Barat di Jalan Pala 2,” tutur Hendri Rivai.
Ia juga mengungkapkan, motivasi pihaknya dalam program jangka pendek adalah untuk mempersiapkan ambulance. “Jadi kita minta kepada orang Minang untuk pengadaan ambulance, bentuknya dalam penggalangan dana, kita menggunakan tiket syurga sejenis kupon yang nilainya 100 ribu rupiah,” jelasnya.
“Dana yang kita kumpulkan langsung kita belikan ambulance yang mana kegunaan ambulance tersebut adalah untuk masyarakat Kota Pontianak bukan khusus orang Minang saja tapi untuk siapa saja yang ada di kota pontianak, dan bila mana di ridhoi Allah, kita pun pada saat menggunakan ambulance jika ada yang meninggal fardu kifayah pun kita siapkan seperti kain kafan dan semua perlengkapannya juga,” katanya.
Menurutnya, kendati mobil ambulance ini khusus untuk operasi di dalam kota, tetapi tidak ada menutup kemungkinan bila mana ada keluarga kita yang ada di Kubu Raya, karena batas Kota Pontianak dan Kubu Raya dekat, jika ada yang minta bantuan tetap kita bantu,” ucapnya.
“Yang pasti keluarga Minang ini sementara yang sudah berdiri ada di Kubu Raya, Kota Pontianak dan Ketapang, sedangkan di Sintang dan Melawi sedang berjalan, untuk program kedepannya bagaimana ikatan minang ini bisa diakui oleh pemerintah Kota Pontianak, bisa bersinergi dengan pemerintah untuk membangun Kota Pontianak sesuai peribahasa orang Minang Kabau dimana bumi dipijak disitulah langit kita junjung, artinya kita sudah mendapatkan keuntungan di tanah perantauan ini, masa kita tidak bisa membantu Kota Pontianak untuk menjadi kota yang sukses dan maju,” terangnya. (Yuni)