Berita  

Dengan UMKM Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Kurangi Pengangguran

JAKARTA, infokalbar.com – Sebagai seorang pengusaha, politisi, dosen, asesor dan pembina UMKM, Rita Zahara, sangat mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ia menilai, UMKM memiliki beberapa keunggulan terhadap usaha besar. 

“Inovasi dalam teknologi mudah terjadi dalam pengembangan produk serta hubungan kemanusiaan lebih akrab karena masih dalam ruang lingkup perusahaan kecil. Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak apabila UMKM terus berkembang,” katanya, Sabtu (06/08/2022).

Lebih lanjut, Pemilik usaha Travel Haji dan Umroh Zahara Namora Wisata ini menuturkan UMKM dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena keberadaan UMKM mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Sehingga mampu mengurangi pengangguran dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang memproduksi berbagai jenis makanan, minuman, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain. 

“Secara Nasional sektor UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Dari jumlah pelaku, serapan tenaga kerja, kontribusi terhadap PDB, UMKM sangat membantu dalam peningkatan ekonomi nasional,” ujar Rita.

“Harga produk memegang peranan penting dalam suatu bisnis. Agar bisa bersaing dengan produk impor. Ada beberapa strategi yang harus dikuasai oleh para pelaku UMKM. yaitu harus mengedepankan kualitas produk, jika kualitas produk baik, maka pelanggan pun akan puas dan akan memberi ulasan (review) di media sosial, website, hingga merekomendasikan produk UMKM kepada masyarakat sekitarnya dan masyarakat secara umum,” paparnya.

Rita juga menjelaskan, terdapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh UMKM dengan keterbatasan modal atau sumber pendanaan untuk modal usaha UMKM dalam membangun usaha sendiri–dimana tentunya tidak hanya membutuhkan niat, keberanian, dan strategi saja. Persiapan modal wajib dipersiapkan oleh UMKM dengan kerjasama instansi-instansi pemerintah atau swasta, juga bisa  bermitra dengan para pemodal atau para UMKM yang telah berkembang atau mengajukan pinjaman lunak dari Bank.

“Untuk menentukan harga jual produk agar bisa bersaing, perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti biaya selama proses produksi, harga bahan baku, biaya promosi, target pasar, persaingan dan target penjualan,” katanya.

Rita yang juga selaku Ketua Bidang Sumber Daya Manusia Nasional Partai Persatuan dan Keadilan (PKP) itu menyampaikan, terdapat cara dalam menentukan harga jual produk, diantaranya dengan cara ‘Strategi Margun Pricing’ (menentukan harga jual terlebih dahulu untuk menentukan margin), ‘Strategi Markup Pricing’ (salah satu cara menentukan harga dengan menambah keuntungan langsung dari harga beli, ‘Strategi Bundling sistem’ menjual barang dengan sistem Bundling, paket atau grosir. Membuat harga dengan ‘sistem quantity’ barang tinggal dikalikan keuntungan mana yang terbukti lebih besar hasilnya.

“Agar UMKM tetap bertahan, yang harus  pemerintah lakukan dengan kondisi seperti sekarang, antara instansi terkait saling bahu membahu membantu pelaku UMKM bertahan di tengah situasi krisis ini, mengingat UMKM bagi masyarakat sangat besar manfaatnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemerintah Indonesia harus melakukan banyak hal untuk tetap bertahan, seperti memberikan stimulasi, keringanan kredit, relaksasi pajak hingga pelatihan,” papar Pembina Kadin Jakarta Timur itu.

“Peranan perempuan di sektor UMKM sangat penting, umumnya terkait dengan bidang perdagangan dan industri pengolahan makanan dan minuman seperti warung makan, toko kecil, pengolahan makanan beku dan industri kerajinan, karena usaha ini dapat dilakukan dirumah sehingga tidak melupakan peran perempuan sebagai ibu rumah tangga,” ungkap Ketua Kartini Mandiri Indonesia ini lagi.

Agar UMKM tetap dapat mengembangkan bisnis atau usaha yang mereka jalankan untuk menghadapi pasar global, lanjutnya, terdapat beberapa cara yang harus dimiliki oleh UMKM, diantaranya menentukan  jenis produk yang akan dipasarkan atau dijual. 

“Sangat penting, apalagi untuk para UMKM merupakan langkah awal sebelum bisnis dijalankan. Agar UMKM tetap dapat mengembangkan bisnis atau usaha yang mereka jalankan untuk menghadapi pasar global, UMKM harus memiliki Produk yang berkualitas, harga bersaing  tempat yang strategis, promosi yang tepat sasaran, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mempunyai kompetensi di bidangnya,” imbuhnya.

“Harapan saya selaku pembina UMKM pada pemerintah, agar UMKM dapat terus berkembang dan berdaya saing, dengan adanya  peraturan pemerintah melalui UU Cipta Kerja. Melalui program PEN Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) merupakan salah satu program yang dicetuskan untuk memulihkan ekonomi Indonesia akibat dampak Covid,” katanya.

“Memperkuat wadah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) karena program ini merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya pemerintah untuk memajukan UMKM.  Program ini dibuat berdasarkan PP Nomor 23 tahun 2020 yang kemudian diubah menjadi PP Nomor 43 tahun 2020,” tambahnya.

“Semoga program ini benar-benar dilaksanakan dan para pelaku UMKM, mereka harus bersatu/ berkolaborasi dengan pemerintah dan berkomitmen yang kuat dalam memproduksi serta menjamin adanya stok barang apabila ada permintaan dari masyarakat, instansi pemerintah, nasional  maupun internasional,” pungkas Rita. (Lina)