GORONTALO, infokalbar.com – Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 dijadikan momentum pelepasan baiat dan ikrar setia 15 mantan anggota Ansor Daulah yang berafiliasi dengan ISIS.
Acara bersejarah ini berlangsung di Polda Gorontalo, Selasa (16/08/2022), dengan disaksikan sejumlah pejabat tingkat daerah dari TNI-Polri, Pemprov Gorontalo hingga Kementerian Agama.
Para mantan simpatisan ISIS itu tampak memegang bendera Merah Putih sebagai simbol kecintaan kepada tanah air.
Kapolda Gorontalo, Irjen Helmy Santika mengatakan, bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-77.
Menurut Helmy, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri banyak mengungkap kasus terorisme yang ada di Indonesia.
“Selain juga menegakkan hukum, DS 88 AT juga melakukan pendampingan kepada kelompok-kelompok yang terpapar radikal, intoleran dan radikalisme agar kembali ke pangkuan NKRI,” ungkap Helmy di Polda Gorontalo.
“Nah, 15 orang tersebut salah satu berhasil di-deradikalisasi oleh Densus setelah terpapar paham dari ISIS. Apalagi, mayoritas dari mereka masih berusia muda. Ini penting agar mereka mengingat bahwa sudah bersalah dan sadar dengan kesalahan tersebut,” ungkap Helmy.
Helmy berharap, mereka betul-betul setia kepada NKRI dan tidak ada lagi pemikiran untuk bergabung dengan kelompok radikal lagi.
“Jika ada lagi yang berpikiran tentang radikal atau kembali ke paham radikal kami dari pihak kepolisian akan memberikan sanksi hukum yang tegas,” jelas Helmy seraya berharap Indonesia terbebas dari kelompok-kelompok radikal maupun paham-paham Intoleran lainnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Nendra Noer mengapresiasi Densus 88 dan Polda Gorontalo yang berhasil membendung penyebaran paham radikal, intoleran dan aliran-aliran yang keliru lainnya di wilayahnya.
“Saya melihat dampak yang sangat besar dari Polda Gorontalo untuk menjaga NKRI dari paham-paham radikal khusunya di Provinsi Gorontalo,” imbuh Hamka.
Hamka berharap, agar warga jangan mudah terhasut agar tak diadu domba oleh kelompok yang terpengaruh oleh ISIS maupun paham radikal lainnya.
“Saya minta agar kelompok yang terpengaruh dengan ISIS agar setia dan kembali kepangkuan NKRI,” tutup Hamka.
Langkah ini tak lepas dari pendekatan humanis soul approach yang diterapkan oleh Densus 88 AT untuk menyentuh dan merangkul orang atau kelompok orang yang terpapar. (Lina)