SINGKAWANG, infokalbar.com – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pemberdayaan Perempuan Dalam Mendukung Perekonomian Daerah Kalimantan Barat di Masa Pandemi Covid-19″, di ruang Bumi Betuah, Selasa (23/08/2022).
Mewakili Wali Kota Singkawang, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Singkawang, Sutiyarto membuka kegiatan sekaligus menyampaikan keynote speech, yaitu “Perempuan Singkawang Hebat: Berdaya Juang Tinggi, Bertahan Saat Pandemi”.
Sutiyarto mengatakan, pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam hal pemberdayaan perempuan yang memiliki peranan beban ganda, baik memenuhi kebutuhan di dunia pekerjaan maupun rumah tangga. Hal ini pun berdampak juga pada persoalan perekonomian rumah tangga yang berpengaruh pada perekonomian daerah.
“Oleh karena itu, upaya perlindungan perempuan dan penguatan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan sangatlah penting dilakukan. Diantaranya dengan memaksimalkan potensi perempuan untuk menggerakkan roda perekonomian, khususnya di era digital ini,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kondisi ekonomi perempuan yang terdampak pandemi Covid-19 kian membaik. Perlahan tapi pasti, perekonomian perempuan mulai bangkit dan tumbuh terutama pada industri rumahan.
Sutiyarto menilai, perkembangan kondisi dan peranan perempuan di tengah situasi pandemi harus terus diperhatikan. Hal ini dilakukan mengingat peranan perempuan sangatlah penting untuk bisa keluar dari keterpurukan krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 sehingga mendorong adanya kebangkitan tersebut.
“Perempuan dikenal sebagai sosok yang memiliki karakter yang telaten, mandiri dan pantang menyerah. Hal ini menjadi potensi dan modal utama menuju sebuah kebangkitan dari keterpurukan. Untuk itu, perempuan yang berdaya, khususnya di bidang ekonomi, sangat berperan penting bagi ketahanan keluarga,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada para perempuan hebat di Kota Singkawang untuk saling memberikan dukungan dan berkompetisi secara sehat, khususnya dalam membangun dan mengembangkan usaha serta berkontribusi pada pembangunan dan kemajuan daerah.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Kalimantan Barat, Herkulana Mekarryani mengungkapkan, bahwa dewasa ini, berdasarkan hasil survei balitbang, kaum perempuan banyak yang sudah berkontribusi dan memiliki peranan penting dalam pembangunan di Indonesia, baik di daerah maupun di pusat.
Namun ada pula indikasi rendahnya persentase kaum perempuan yang belum dapat menunjukkan potensinya secara optimal dikarenakan oleh keterbatasan kultural, struktural dan alamiah.
“Rendahnya kualitas hidup perempuan ternyata sangat berpengaruh pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara keseluruhan. Survei balitbang juga menyatakan, banyak perempuan yang masih lemah pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi,” katanya.
Lebih lanjut Herkulana berharap, penelitian ini bisa memberikan beberapa rekomendasi, yaitu model pemberdayaan perempuan dalam perekonomian berbasis pedesaan (Desa Mandiri) dan model peran pemerintah dalam pemberdayaan perempuan dalam perekonomian berbasis usaha kecil menengah (UKM). (MC Singkawang/Rilis/Indra)