Berita  

Pedagang Tradisional Perbatasan Entikong Sudah Mulai Mengeluh

SANGGAU, infokalbar.com – Para pedagang mengeluhkan lambatnya proses pengeluaran dokumen barang  produk pertanian yang dikeluarkan oleh Petugas Karantina Pertanian di PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau Kalbar.

Keluhan ini disampaikan para pedagang tradisional perbatasan Entikong yang menjual produk Pertaniannya ke luar negeri yaitu ke Kuching, Sarawak, Malaysia.

Saleh Udin seorang pedagang tradisional perbatasan Entikong dimana dia dipercayai oleh rekan-rekan seprofesinya pedagang buah-buahan, dan sayur mayur, juga produk Pertanian lainnya.

Saleh Udin putra tempatan perbatasan Entikong kepada info Kalbar mengatakan bahwa benar apa yang dikeluhkan rekan-rekannya dan memang benar demikian.

Memang dalam kebelakang ini proses pemeriksaan dan pembuatan dekumen terasa agak lambat, tapi kami mau berbuat apa ? karena masalah ini selalu kami sampaikan kepada pihak karantina tapi tetap saja terlambat, ungkapnya.

Sebagai masyarakat kami tidak bisa berbuat banyak meskipun keluhan ini selalu kami sampaikan, bayangkan sampai saat ini pukul 10 Wib barang kami main menumpuk di PLBN Entikong dan belum lagi proses pemeriksaan di PLBN Tebedu Malaysia ungkap saleh Udin kesal.

Keterlambatan barang ini juga sangat dirasakan oner warga Malaysia yang menjual barang tersebut ke pasaran di Malaysia karena akibat keterlambatan harga buah dan sayuran susah dipertahankan dan selalu mengalami kerugian, keluhnya.

Atas keluhan masyarakat tersebut dari Infokalbar.com melakukan konfirmasi dengan petugas karantina pertanian Entikong yang kebetulan ada di tempat pemeriksaan barang di PLBN Entikong.

Abdul R Wando petugas karantina pertanian kelas 1 Entikong kepada Infokalbar.com mengatakan bahwa pihaknya sudah merasa kerja cukup ekstra dan sesuai dengan SOP yang berlaku.

“Dan untuk diketahui untuk satu dokumen saja produk komoditas barang bermacam-macam bahkan ada yang sampai 8 komoditas,” jelas Wando.

“Untuk proses dokumen kita mampu sampai 20 dokumen untuk satu jam. Dan untuk hari ini saja Minggu (11/9/2022) dokumen yang kita keluarkan sebanyak 6 dokumen sertifikat ekspor barang, tambah Wido.

Abdul R Wando juga mengungkapkan atas keterlibatan barang masuk ke Malaysia sebagaimana yang dikeluhkan, karena gerobak untuk mengangkut barang dagangannya hanya satu buah sementara barang yang dibawa jumlahnya cukup banyak.

“Belum lagi nanti sampai di netral harus menunggu buruh dari pihak Tebedu Malaysia,” ungkapnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan memang benar hanya 1 dan di tempat yang sama petugas BUMDES Entikong Mandiri Jaya yang kebetulan menangani porter yang ada di PLBN Entikong juga membenarkan bahwa untuk saat ini baru 1 unit grobak yang di gunakan buruh porter dan untuk penambahan akan disampaikan kepada direktur dan kebutuhan besok hari Senin 13/9/2022 ada rapat Anggota,” jelasnya. (Syamsumen)