mgid.com, 605850, DIRECT, d4c29acad76ce94f
banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Kalau Mau Genah, Sebaiknya Jokowi Tunjuk “Orang Dalam” Jadi Dirjen Imigrasi 

  • Share

JAKARTA, infokalbar.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk memilih sosok Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham dari kalangan ASN Imigrasi atau alumni Politeknik Imigrasi atau orang dalam yang memang berada di institusi keimigrasin.

Dorongan itu disampaikan oleh Dosen Politeknik Imigrasi (Poltekim), M Indra. Karena menurutnya, banyak ASN yang selama ini menapak karir di bidang keimigrasian memiliki kapasitas leadership dan profesionalisme untuk memimpin imigrasi. 

“Itu pekerjaan yang sifatnya khusus. Di sana jadi dirjen, selain bicara leadership tapi profesionalisme juga diperlukan di situ,” kata Indra, Selasa (13/9/2022), sebagaimana dilansir dari laman Tvonenews.com.

Karena sebaliknya, Indra menilai, banyak persoalan di imigrasi disebabkan karena selama ini pemimpinnya dipilih dari orang luar. Akibatnya, kata dia, yang bersangkutan tidak menguasai sepenuhnya persoalan di imigrasi.

Belum lagi, lanjutnya, karakter orang yang menjadi pimpinan imigrasi tidak mau mendengarkan orang lain dan tidak mau belajar.

“(Pemimpin) dia harus tahu dari hulu sampai hilir kerjaan imigrasi, dia harus tahu apa persoalan di imigrasi. Ia harus mengenali anatomi organisasi, terus mengenali SDM tentunya,” jelasnya.

Indra yang juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Kemenkumham Periode 2009-2011, mengatakan, kalau dirinya tidak anti terhadap orang luar menjadi Dirjen Imigrasi. Namun menurutnya lebih baik memberikan kesempatan pada SDM di internal yang memang memiliki kapasitas menjadi dirjen.

Menurut Indra juga, kinerja imigrasi lumayan baik ketika dipimpin oleh orang internal imigrasi, seperti pada sosok Imam Santoso yang menjadi Dirjen Imigrasi periode 2001-2006 dan Bambang Irawan yang menjadi Dirjen Imigrasi periode 2011-2014.

“Jadi kalau menurut saya, jadi dirjen lebih baik memilih orang dalam, ada yang sudah eselon 1 kok, ada yang sudah S3 eselon 1, kenapa nggak dipilih. Jadi kenapa mesti ngambil dari luar,” ujarnya 

Selain itu, kata Indra, jika dirjen imigrasi dipimpin oleh orang dalam, maka hal itu juga akan memberikan optimisme kepada mahasiswa Politeknik Imigrasi (Poltekim) dan ASN karir di Direktorat Imigrasi.

“Jadi anak-anak itu tidak putus harapan dia. Mereka pikir begini ya untuk apa jadi direktur aja sekarang diambil dari kepolisian ya kan. Kemudian dirjen juga dari luar ya, untuk apa, kenapa mesti begitu. Kasih lah kesempatan kepada orang imigrasi,” katanya 

“Beri mereka kesempatan dan tanggung jawab untuk bisa menyelesaikan amanah itu secara baik dan benar,” sambung Wakil Ketua Umum Politeknik Imigrasi ini.

Diketahui, belakangan ini Plt Dirjen Imigrasi Kemekumhan Widodo Ekatjahjana mendapat sorotan karena disentil Presiden Jokowi yang mengakui mendapat banyak laporan jelek mengenai kinerja layanan Imigrasi, terutama terkait visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas). Jokowi pun meminta Imigrasi berubah total atau semua pejabatnya diganti.

“Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat Kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, Imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus,” ujar Presiden Jokowi dalam sebuah video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (10/9/2022).

Widodo Ekatjahjana menjadi Plt Dirjen Imigrasi sejak 30 Juni 2021 menggantikan posisi Jhoni Ginting yang memasuki masa pensiun. Widodo juga menjabat Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kememkumham. Hal ini berarti sudah setahun lebih jabatan dirjen diisi oleh Plt. Lalu, pada 27 Juli 2022 lalu, Kemenkumham baru mengumumkan seleksi terbuka untuk posisi dirjen imigrasi yang baru.

Seleksi terbuka ini diumumkan melalui Pengumuman Nomor SEK-KP.03.03-573 tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022.

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan proses open bidding atau lelang jabatan terbuka untuk mengisi posisi tersebut saat ini masih berlangsung. 

Dia mengatakan, saat ini tahapan seleksi pun tinggal memasuki proses final. Saat ini, terdapat 10 peserta dengan berbagai macam latar belakang akan mengikuti tahap akhir seleksi Dirjen Imigrasi, yakni wawancara setelah dinyatakan lulus seleksi kompetensi bidang (penulisan makalah) dan kompetensi manajerial dan sosial kultural (asesmen). (Red)

Sumber: Tvonenews.com

  • Share