mgid.com, 605850, DIRECT, d4c29acad76ce94f
banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

“Di sini Senang, di Sana Senang, di Mana-mana Hatiku Senang” Ikut Belajar dengan program Si Ipar

  • Share

PEGUNUNGAN BINTANG, infokalbar.com – Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 yang berada di Distrik Oksibil Kab Pegunungan Bintang mengajarkan cara membaca dan menulis kepada anak-anak yang tidak sekolah ataupun anak-anak yang berhenti sekolah karena kondisi keamanan, di lapangan terbuka di Kampung Okmakot, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang (26/09/2022).

Kegiatan yang dipimpin oleh IPTU Jufri Rambu itu turut dihadiri Bripka Maikel Imburi, Brigpol Roy Kopong, Bripda Rudy Cakradini, Satgas Humas, Bripka Faris Munandar, Bripka Ahmad Halim dan Briptu Prabowo Wicaksono.

“Pendidikan Dasar sangat mutlak penting bagi anak anak karena merupakan langkah awal untuk mengetahui perkembangan segala macam bentuk ilmu pengetahuan yang berkembang,” kata IPTU Jufri.

“Bagaimana jadinya, jika seandainya apabila dari usia dini sama sekali tidak bisa membaca  dan menulis. Di sinilah tugas dan peranan Satgas Binmas Noken Operasi Damai Cartenz-2022 yang berada di wilayah Dogiyai harus mampu menggelar program Si Ipar atau sering disebut dengan nama ‘Polisi Pergi Mengajar’, sehingga dapat membantu pemerintah mengajarkan kepada anak-anak sekolah yang terhambat ataupun tidak tersentuh oleh dunia pendidikan karena alasan keamanan,” terangnya.

Pihaknya, lanjut IPTU Jufri, bersama Tim program Si Ipar akan terus menerus melakukan patroli untuk mencari anak-anak yang tidak sekolah, putus sekolah ataupun berhenti sekolah karena situasi dan kondisi keamanan yang tidak memungkinkan untuk belajar.

“Berapapun jumlah anak-anak yang kami dapat tetap kami agendakan untuk memberikan pelajaran baik membaca maupun menulis, tidak harus di sekolah namun dimana saja asalkan anak-anak tidak merasa takut, senang dan gembira serta merasa aman apabila sekolah  membaca dan menulis bersama polisi,” ujarnya 

Adapun sementara ini, terang IPTU Jufri, anak-anak yang tidak sekolah yang sudah rutin mendapat pengajaran sebanyak 12 orang, diantaranya La Ode M Syahril  (8 tahun) Intan Kasipmabin (7 tahun), M Reza Alfahmi (10 tahun), Angela Nalsa (8 tahun), Novita Salima Tekora (9 tahun), Jastin Nahortekora (8 tahun), Irnawati 8 (tahun), Revan Nalsa (7 tahun), Maikolin Sitamanki 7 (tahun), Osea Kalakmabin (11 tahun) dan Mia Bitdana (7 tahun). (Rilis/Wan Daly)

  • Share