Bekasi, infokalbar.com – Kampung Sungai Niri terisolir karena akses jalan yang tertutup proyek pengurugan, hasil pantauan awak media di lokasi proyek jelas terlihat tumpukan tanah yang terkadang runtuh di kala hujan turun, bukan hanya menyebabkan jalan menjadi licin tapi juga dapat menutup jalan tersebut sehingga warga harus jalan memutar untuk melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
Ketika awak media mengkonfirmasi keadaan tersebut kepada Camat Tarumajaya melalui pesan singkat whatsapp, Camat hanya mengatakan bahwa sudah disikapi dan diminta untuk dihentikan, namun faktanya proyek tetap berjalan hanya aktifitas dialihkan pada malam hingga dini hari (6/12/2022).
Ironisnya ketika awak media kembali mengkonfirmasi terkait perubahan aktifitas yang dilakukan oleh pihak proyek, Camat Tarumajaya terkesan enggan menanggapi, dengan alasan rapat dan tidak bisa diganggu, (08/12/2022).
Keluhan dan keberatan warga Kampung Sungai Niri atas keberadaan proyek urugan yang membuat mereka terisolir ketika hujan karna akses yang mereka lalui menjadi kubangan lumpur, ditambah pula dengan tempat pembuangan sampah ilegal yang bersebelahan dengan lokasi tempat tinggal mereka, menambah penderitaan warga Kampung Sungai Niri.
Saat pengelola sampah melakukan pembakaran sampah “asepnya bikin nafas kita sesak Bu,” ujar salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, “Kalau angin aroma tak sedap bikin kita tidak nyaman,” tambahnya.
“Kami sudah pernah menyampaikan keberatan pembuangan sampah tersebut, namun selalu stag dan tidak ada tindak lanjutnya, sekitar 5 bulan yang lalu sempat ada kunjungan dari LH dan dipasang plang dilarang membuang sampah, tapi papan plang itu hilang gak tau ke mana? Lalu aktifitas pembuangan sampah kembali berjalan, harapan saya semoga pemerintah setempat dapat memindahkan tempat pembuangan sampah itu jauh dari kampung kami,” papar ketua RW.
Sungguh ironis Camat Tarumajaya terkesan tutup mata dengan kondisi dan keluhan warganya, patut diduga adanya gratifikasi dari proyek pengurugan dan pengelola pembuangan sampah ilegal kepada pemangku wilayah setempat.
Ketua Umum Aliansi Wartawati Indonesia mengecam keras atas insiden yang kerap terjadi pad lintasan akses yang berlumpur, “Malam ini kembali terjadi insiden kecelakaan, saya berharap agar Camat Tarumajaya membuka mata dan menghentikan proyek urugan sebelum dibangun infrastuktur akses warga Kampung Sungai Niri sekalipun hanya untuk sementara hingga proyek ini selesai, jangan korbankan mereka demi kepentingan perseorangan,” ujar Andi Mulyati Pananrangi S.E Selasa (13/12/2022).
Andi Mulyati Pananrangi, S.E. selaku Ketua Umum Aliansi Wartawati Indonesia juga menyayangkan sikap Camat Tarumajaya yang tidak bersedia menerima awak media untuk mengkonfirmasi.
Hingga berita ini diturunkan Camat Tarumajaya baru membalas pesan singkat setelah hampir satu pekan.
(Lina)