Berita  

Kapolres Ajak Masyarakat Mempawah Bangun Lahan Tidur, Fauzan: Kalau Masyarakat Produktif, Ekonomi Meningkat, Kriminalitas Turun

MEMPAWAH, infokalbar.com – Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah mengajak masyarakat untuk melihat segala potensi yang ada di Kabupaten Mempawah, di mana saat ini sudah terbangun pelabuhan laut bertaraf internasional di wilayah Kijing, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.

“Saat ini di Mempawah sudah terbangun Pelabuhan Kijing, dengan tujuan salah satunya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Fauzan dalam acara “Jum’at Curhat” bersama masyarakat di Warung Kopi Roland/A’on, Pasar Takong, Desa Sepang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Jumat (13/01/2023) pagi.

Keberadaan Pelabuhan Kijing pun lanjut Fauzan menjadi magnet tersendiri bagi masuknya para investor. Mengingat wilayah tersebut juga berdekatan dengan beberapa negara, sehingga sayang jika sampai tidak dimaksimalkan oleh masyarakat Mempawah sendiri.

“Letak pelabuhan Kijing sangat strategis sehingga bisa bersaing dengan Singapura, letak strategis tersebut dikenal dengan istilah ‘Segitiga Emas’ dekat dengan beberapa negara,” terangnya.

Terkait dengan kondisi tersebut pula, ia menyampaikan, bahwa masyarakat Mempawah harus siap untuk bersaing, jangan sampai kalah dengan pendatang. 

“Mempawah banyak lahan tidur, masyarakat mesti produktif untuk mengelolanya untuk menunjang dan mendukung berdirinya Pelabuhan Kijing. Kalau masyarakat semua produktif, ekonomi meningkat, maka secara otomatis kriminalitas menurun,” papar Fauzan.

Sebelumnya pelabuhan dengan nama resmi “Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak” itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa tanggal 9 Agustus tahun 2022 lalu.

Pelabuhan yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) itu disebutkan Jokowi merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Pulau Kalimantan, dengan memiliki kapasitas 500 ribu TEUs dan 8 juta non peti kemas.

Dalam sambutannya, presiden juga mengatakan, bahwa kehadiran pelabuhan ini akan semakin memperkuat daya saing Provinsi Kalimantan Barat kedepannya.

“Pelabuhan ini akan memperkuat competitiveness, daya saing dari produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh Provinsi Kalimantan Barat, karena di sini memiliki kekuatan besar crude palm oil (CPO), alumina, bauksit, dan produk-produk lainnya,” ujar Jokowi kala itu.

Presiden menambahkan, bahwa pelabuhan yang mulai dibangun sejak sejak tahun 2016 dan selesai pada Mei 2022 tersebut pun telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,9 triliun.

“Jangan sampai investasi yang besar seperti itu tidak bisa memperkuat daya saing dan tidak bisa memperbaiki konektivitas antar pelabuhan, antar pulau, dan antar negara,” kata Jokowi. (FikA)