Pontianak ,infokalbar.com
Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Pontianak, Wahyu Saefudin, kembali mencatatkan prestasi gemilang. PK Bapas Pontianak tersebut berhasil terpilih mengikuti Short Course dengan tema Promoting Transparency and Accountability in Indonesia’s Public Sector.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan melalui tiga sesi, pre and post course workshop di Indonesia, dan 2 (dua) minggu short course di Australia pada Mei 2023. Kegiatan pre-course berlangsung di Depok, pada 14 – 16 Maret 2023.
Kegiatan ini berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik di Indonesia. Sebagaimana dipahami, baru-baru ini Transparency International merilis indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 yang mengalami penurunan poin menjadi 34 dari skala 0-100 poin. Angka ini menurun 4 poin dari tahun sebelumnya.
Penurunan IPK yang diperoleh berdampak pada urutan IPK Indonesia secara global. Tercatat, IPK Indonesia pada tahun sebelumnya berada pada peringkat ke-96 secara global, turun menjadi ke-110.
“Saya merasa bangga dapat terpilih menjadi bagian dari 25 awardee yang akan mengikuti short course ini. Terlebih tema yang diangkat berkaitan dengan isu yang selama ini saya dan teman-teman di Komunitas Kemenkumham Muda gaungkan.” Ungkap Wahyu.
Kemenkumham Muda merupakan komunitas di Kementerian Hukum dan HAM yang menjadi wadah ASN Muda untuk berkontribusi dan berkolaborasi.
Tujuan dari short course ini sendiri adalah untuk menganalisis peran pemangku kepentingan dalam mempromosikan transparansi dan akuntabilitas sektor publik. Selain itu, mendukung upaya reformasi transparansi dan akuntabilitas Pemerintah Indonesia.
Termasuk mempelajari bagaimana Pemerintah Australia mendukung kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat sipil untuk mempromosikan transparansi dan akuntabilitas. Dan yang tidak kalah penting adalah memahami peran media independen dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas di lembaga publik.
Keikutsertaan Wahyu turut didukung dan mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Menurut Kepala Bapas Pontianak, Akhmad Heru Setiawan, apa yang dilakukan Wahyu mendukung upaya Bapas dalam pembangunan Zona Integritas. “Saya berharap ilmu yang diperoleh akan memperkuat upaya Bapas dalam mewujudkan Zona Integritas,” harapnya.
Selain itu, Pujo Harinto, Direktur Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak, juga mengapresiasi atas apa yang diperoleh PK Bapas Pontianak tersebut.
“Saya berharap apa yang dilakukan Wahyu bisa memotivasi para petugas lain untuk terus berkiprah, berinovasi, dan memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat. Secara khusus, saya juga mengucapkan selamat, karena untuk mendapatkan beasiswa short course ini tidaklah mudah.
Harapan saya, Wahyu dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan Pemerintah Australia semaksimal mungkin agar dapat turut mewarnai Pemasyarakatan menjadi institusi yang semakin transparan dan akuntabel.” Harap Pujo.
Wahyu melihat bahwa apa yang diperolehnya juga tidak lepas dari dukungan pimpinan di UPT maupun tingkat wilayah. Menurutnya, motivasi yang diberikan oleh Kabapas dan pimpinan di wilayah turut serta menguatkan dalam mengikuti seleksi kegiatan ini.
( Humas Kemenkumham / Daly )