Berita  

Heboh.. !!! Oknum Polisi Di Ketapang Tembak Warga Hingga Tewas

Ketapang infokalbar.com

Sadiis..!!! Tembakan Oknum Polisi Satu Warga tewas di Tempat Begini Pemicunya
Sangat Memiliukan..!!! Dihadapan Anak dan Istri, Seorang Warga Tayap Tewas Ditembak Oknum Polisi, ini Pemicunya Beredar informasi viral seorang warga bernama Agustino(40)Kecamatan Nanga Tayap tewas ditempat ditembak oknum anggota Polsek Tayap.

Kejadia sadis itu tepatnya di depan rumahnya sendiri yang beralamat di Jalan Pertanian, Dusun Sebuak, Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, yang berakibat korban tewas di tempat dengan 2 proyektil menembus dada dan bagian lehernya pada Jumat 07/04/2023 sore.

Mirisnya,,, penembakan itu dilakukan dengan brutal dihadapan istri dan anak korban yang masih dibawah umur (7tahun). Hal tersebut dituturkan oleh istri dan keluarga almarhum.

” Saya menyaksikan sendiri kejadian itu, dan dua anak kami, dengan brutalnya. Ada 7(tujuh) kali tembakan, tembakan pertama langsung kena di dada suami saya dan langsung tersungkur ke tanah, ” Tutur istri korban saat diwawancarai di kediamannya Sabtu 08/04/2023 subuh 03:40

Menurut penuturan Pihak keluarga korban saat di temui tim awak media di rumah duka, menerangkan kronologis berawal dari adanya dugaan penyerobotan lahan oleh pengusaha bernama Akiang.

“Awal mulanya ada tanah kami, peninggalan orang tua digarap oleh Akiang, yang menurut pengakuannya Akiang dia beli dari warga, namun dia beli dengan siapa..?? Sedangkan surat tanah(SKT) ada dengan kami dan kami tidak pernah merasa menjualnya, ” terang Mira (kakak kandung) almarhum.

Lanjut Mira menuturkan, dari adanya lahan yang digarap Akiang tersebut, almarhum berulang kali berusaha menemui Akiang untuk menanyakan dan minta diganti rugi atas lahan yang sudah digarap, namun yang bersangkutan tidak bisa ditemui, hingga berujung almarhum menahan Unit Excavator mini milik Akiang dengan harapan Akiang mau datang ke rumahnya untuk kejelaaan dan penyelesaian masalah.

” Akiang ditemui tak bisa, kebetulan ada alatnya di belakang, maka ditahanlah oleh almarhum dengan harapan dia mau menemui, namun bukan Akiang yang datang malah dia mengirim orang lain sehingga kemaren terjadi cekcok antara almarhum dan oknum polisi sampai adik saya ditembak di dada dan lehernya, ” lanjut Mira.

Mira menambahkan, di lahan yang digarap Akiang sudah ada dibangun gedung walet.

Di tempat yang sama, istri korban menerangkan dan menceritakan kronologis suaminya sampai meninggal ditembak Polisi ke awak media dengan ditahannya alat berat merek Hitachi itu, berharap agar Akiang datang ke rumahnya, tidak disangka yang datang kerumahnya bukan Akiang melainkan rombongan anak buahnya Akiang, sekitar 10 orang beserta 2 orang anggota polisi Polsek Tayap dengan berpakaian preman dengan senjata Laras panjang yang di simpan dalam mobil jelas istri kobar ke media.

” Sebelumnya saat mereka datang saya ke pasar, sepulangnya dari pasar itulah saya melihat suami saya lagi duduk di rumah sudah berdebat dengan polisi itu, tiba-tiba polisi itu marah-marah dengan suami saya, suami saya pun melempar polisi itu dengan sebuah korek api gas ke arah mereka, dan suami saya pun ke belakang ambil parang dengan waktu yang sama polisi itu lari ke mobil ambil senjata api Laras panjang, suami saya pun langsung merapat, dengan cepat polisi menembak suami saya pertama kali ke dada suami saya dan langsung terjatuh. Tapi suami saya masih bisa bangun langsung membalas membacok lengan polisi itu, kemudian suami saya ditembak lagi terdengar 7kali tembakan. dengan tembakan yang kedua ke leher, suami saya pun langsung tetingkaplah, langsung di keroyong beberapa orang sampai tulang suami saya patah bagian bahunya, saya dan anak saya berserta ibu saya tersentak rasa tidak ada daya dan upaya melihat kejadian itu depan mata kepala saya sendiri, dan keluarga kami merasa diserang dihakimi seperti penjahat besar aja,” urai Tanjung istri korban.

Ditambahkan oleh Rahmawati saudara kandung almarhum yang lain, meminta adanya keadilan atas apa yang telah menimpa adiknya.

“Kami dari pihak keluarga meminta kepada pihak penegak hukum, dengan kejadian tersebut kami berharap agar pelaku harus di pecat dan tidak layak seorang polisi menghakimi masyarakat sendiri sampai menghilangkan nyawa adik saya, harus diproses hukum yang seberat beratnya, kami juga minta agar dalang dibalik ini harus diungkap serta diadili, karena ini urusan nyawa, jangan kasus ini dimain-mainkan, ” timpal Rahmawati.

Anak korban turut memberi keterangan bahwa melihat beberapa orang datang ke kediamannya menggunakan 3buah kendaraan. 

“Diantaranya ada mobil Fortuner, HRV, dan dump truk, sebelumnya mereka sudah mondar mandir memantau ke rumah ini, kemungkinan itu mobil milik Bos Akiang yang dipakai mereka, ” timpal anak korban

Dilain tempat, Kapolres Ketapang AKBP Laba Meliala, S. I. K., M.H yang berusaha ditemui team awak media saat hadir ke pemakaman untuk dimintai konfirmasi tidak bisa ditemui, lantaran dilarang oleh oknum anggota.

” Jangan ambil foto, jangan masuk, tutup saja pintunya, ” Kata anggota yang berjaga di depan aula Mapolsek Tayap Sabtu( 08/04) usai pemakaman.

Publis : indra