Kubu Raya, infokalbar.com – Manre sipulung atau makan sipulung adalah tradisi adat khas suku Bugis yang berarti makan bersama-sama warga, manre sipulung yang merupakan tradisi sedekah kampung dan juga doa bersama untuk memohon keselamatan bagi warga kampung , kegiatan ini dilakukan oleh warga desa jeruju besar, Kec. Sui Kakap Kab. Kubu Raya, dengan agenda festival adat Bugis tahun 2023, Minggu (3/9/23) pagi.
Acara festival adat Bugis makan sipulung di hadiri oleh pemangku adat setempat, para pemuka masyarakat, anggota dewan DPRD Kubu Raya Lendeng Syahrani SH. MH, para Bacaleg seperti Yuliana Caleg DPRD Kab. Kubu Raya dari PDI PERJUANGAN yang mewakili, yuliana Caleg DPRD Kalbar dari Partai PKN, H.widodo Caleg DPR RI dari Partai PPP serta masyarakat sekitar yang mengikuti kegiatan tersebut.
Untuk makan sepulung ini sudah dilaksanakan turun temurun namun dalam pelaksanaan di tahun 2023 ini kita ubah system dan pola kita kreatif kan dengan ditambah dengan adanya festival dengan harapan makan sepulung ini bisa menjadi budaya lebih baik dan lebih maju kedepannya tidak dipandang bukan hanya makan nya melainkan budaya nya.
“Di tahun ini merupakan awal permulaan festival kita berharap untuk kedepannya lebih baik lagi dan di besarkan lagi supaya menjadi nilai ekonomi untuk masyarakat, tanpa ada dukungan masyarakat festival ini tidak ada artinya,” katanya.
Ini untuk mengingat budaya dan para leluhur kita karena tanpa adanya leluhur kita dulu mungkin kita tidak dapat seperti sekarang ini.
Ketua DPC partai persatuan pembangunan (PPP) sekaligus Caleg anggota DPR RI H. Widodo mengatakan untuk mengembangkan budaya-budaya kearifan lokal di antaranya Manre sipulung dan kegiatan lainnya, desa jeruju besar ini merupakan daerah tujuan wisata mungkin ada wisata religi, wisata budaya, serta wisata alam.
“Dengan adanya acara festival makan sepulung atau manre sipulung adat Bugis ini untuk meningkatkan kunjungan wisata yang memang desa jeruju besar di nobatkan daerah tujuan wisata yang ada di Kabupaten Kubu Raya, ucapnya.
Lanjut Widodo, apresiasi masyarakat desa jeruju besar banyak kegiatan maupun event yang mana banyak mengambil kearifan lokal.
Lendeng Syahrani S.H,M.H Anggota DPRD Kubu Raya menjelaskan,
Manre sipulung dalam bahasa Bugis artinya makan ngumpul dan biasanya makan ngumpul ini dirangkai dengan kegiatan religius dan ada nila-nilai religiusnya , jadi nilai-nilai religius yang ada disini adalah dimana biasanya ketika kita akan melaksanakan acara manre sipulung ini di awali dengan doa dan di akhiri dengan doa juga.
Biasanya acara manre sipulung ini dilakukan setelah panen yaitu panen padi, buah-buahan tanaman lainnya, tapi pada umumnya kalau asalnya itu adalah panen padi atau setelah mengetam padi.
Lanjut Lendeng, ini juga menjadi adat kebiasaan di daerah perantauan atau seperti kita di jeruju ini dimana orang- orang Bugis yang sudah merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari pada masyarakat jeruju ini.
M.Yani Muslim sebagai tokoh masyarakat menambahkan, Tidak lupa dengan adat istiadat kebiasaan leluhurnya yaitu manre sipulung yang berasal dari Sulawesi Selatan di mana ini menjadi nenek moyang kami semua, manre sipulung ini di laksanakan setiap tahun
manre sipulung ini harus di lestarikan karena banyak anak cucu kami yang tidak mengetahui dengan adat istiadat seperti ini .
“Saya juga mengharapkan untuk pemerintah daerah jangan hanya membangun saja, adat istiadat harus juga di lestarikan khususnya yang ada di kubu Raya terkadang hal seperti ini dilupakan,” ungkapnya.
Saya meminta bupati kubu Raya Mau pun Gubernur Kalbar supaya anggaran pariwisata tolong di salurkan untuk acara adat istiadat seperti Manre sipulung ini, dan acara ini merupakan swadaya dari masyarakat serta bantuan-bantuan yang ada di desa jeruju besar ini, saya bangga dengan adanya festival makan sipulung atau manre sipulung dan insyaallah di tahun depan lebih besar lagi.