Ketua DPRD Aloysius dan Gubernur Ria Norsan Jaga Kalbar Damai

Langkah pro-aktif yang diambil oleh Ketua DPRD Kalbar Aloysius dan Gubernur Ria Norsan ini menuai pujian dan respons positif.
Langkah pro-aktif yang diambil oleh Ketua DPRD Kalbar Aloysius dan Gubernur Ria Norsan ini menuai pujian dan respons positif.

PONTIANAK, Infokalbar.com – Dalam sebuah langkah yang menunjukkan keseriusan pemerintah daerah mendengar suara rakyat, Ketua DPRD Kalbar Aloysius dan Gubernur Ria Norsan turun langsung ke tengah-tengah gelombang demonstrasi.

Keduanya menyambut hangat aksi yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak di halaman Kantor DPRD Kalbar, Senin (1/9/2025).

Aksi yang berlangsung secara tertib dan khidmat ini disikapi dengan pendekatan dialogis tanpa sekat.

Kehadiran dua pucuk pimpinan tertinggi daerah ini, didampingi Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, menjadi bukti nyata komitmen untuk membangun komunikasi yang transparan dan konstruktif dengan generasi muda.

Sambutan Hangat

Suasana yang tercipta jauh dari kesan formal dan tegang. Ketua DPRD Kalbar Aloysius dan Gubernur Ria Norsan justru menciptakan dialog yang cair dan akrab.

Gubernur Ria Norsan dalam penyataannya menyamakan para mahasiswa dengan anak kandungnya sendiri, menunjukkan kedekatan dan kepedulian yang tulus.

“Kebetulan hari ini saya dapat kesempatan menemui adik-adik mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya. Bagi saya, mahasiswa ini sudah seperti anak-anak sendiri. Menerima aspirasi mereka adalah hal yang penting, terlebih untuk kemajuan Kalbar ke depannya,” ujar Ria Norsan dengan penuh kelembutan.

Janji Publik

Sebelumnya, Ketua DPRD Kalbar Aloysius telah memastikan kesediaan lembaganya untuk menerima dan mendengarkan semua tuntutan.

“Kita terima semua.Saya mengondisikan semua pimpinan fraksi untuk hadir, kebetulan semua sudah ada di Pontianak,” tegas Aloysius dengan penuh keyakinan.

Aloysius juga menyampaikan permohonan maaf karena sebelumnya belum dapat menemui para demonstran secara langsung akibat kewajiban menghadiri kegiatan di Jakarta.

“Namun, kita sudah sampaikan melalui videocall. Kita paham dan patut apresiasi semangat mereka yang telah menyampaikan tuntutan kepada DPRD. Kami mengapresiasi setiap tuntutan yang mereka sampaikan,” Aloysius menjelaskan.

Komitmen Ketua DPRD Kalbar Aloysius tidak berhenti pada kata-kata.

Aloysius juga menegaskan kesigapannya untuk menerima dan menindaklanjuti setiap aspirasi serta sejumlah tuntutan dari para demonstran.

Ini termasuk membawanya ke tingkat yang lebih tinggi, yakni Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

Pesan Damai

Gubernur Ria Norsan dalam kesempatan itu menekankan pentingnya menyelesaikan setiap permasalahan melalui jalur musyawarah dan mufakat.

Ia menegaskan bahwa demonstrasi merupakan hak konstitusional rakyat, namun harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

“Saya berharap aksi demonstrasi dapat dilakukan secara terukur, terkoordinir, dan tidak merugikan pihak lain. Percayalah, semua permasalahan insyaallah bisa kita selesaikan bersama-sama melalui jalan dialog,” pesannya yang menyejukkan.

Pada akhir penyampaiannya, Gubernur Ria Norsan mengimbau seluruh elemen masyarakat Kalbar untuk bersama-sama menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah.

“Mari kita sikapi situasi dan kondisi dengan arif dan bijaksana. Jangan mudah terpancing oleh berita-berita hoaks yang dapat memecah belah. Semoga Kalimantan Barat, dan tentunya Indonesia, tetap aman, damai, tenteram, dan harmonis,” ucap Gubernur Ria Norsan.

Dampak Langsung

Langkah pro-aktif yang diambil oleh Ketua DPRD Kalbar Aloysius dan Gubernur Ria Norsan ini menuai pujian dan respons positif.

Para mahasiswa mengaku merasa dihargai dan didengarkan, sementara masyarakat melihatnya sebagai teladan kepemimpinan yang rendah hati dan berorientasi pada solusi.

Para pengamat politik menilai pendekatan humanis dan dialogis ini sebagai strategi yang efektif untuk meredakan ketegangan dan mencegah eskalasi konflik.

Peristiwa ini diharapkan dapat menjadi model terbaik dalam menangani unjuk rasa di masa depan, dengan prinsip transparansi, keterbukaan, dan rasa hormat sebagai kunci utamanya. (Wawan Suwandi)