
Sanggau, Infokalbar.com – Sekolah Tinggi Teologi (STT) Grace Internasional resmi diresmikan di Desa Semboja, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Rabu 3 September 2025.
Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, melalui Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Ekonomi, Lumano menyebut langkah Yayasan Warisan Perjuangan Hidup patut diapresiasi. Yayasan yang dipimpin Jumadi, S.Sos., M.M. itu dinilai berani mengambil bagian dalam membangun generasi berpendidikan teologi.
“STT Grace Internasional bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi simbol transformasi sosial dan spiritual. Kehadirannya menjadi jawaban atas kebutuhan sumber daya manusia unggul, berintegritas, dan berdaya saing, khususnya di Kabupaten Sanggau,” ujar Lumano membacakan sambutan Gubernur.
Ia menambahkan pendidikan tinggi adalah pilar pembangunan manusia. Dengan IPM Kalbar yang berada di angka 71,9 pada 2024 dan Sanggau di posisi 69,4, kehadiran STT Grace diharapkan mampu memberi kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas manusia di daerah ini.
Bupati Sanggau Yohanes Ontot, M.Si., dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa hadirnya STT Grace Internasional bukan sekadar tambahan kampus baru, tetapi juga bagian dari fondasi pembangunan peradaban.
“Pendidikan adalah dasar dari segalanya. Dengan adanya STT Grace, saya berharap anak-anak muda Sanggau bisa lebih terdidik, punya wawasan kebangsaan, dan ikut menyumbang pemikiran bagi pembangunan, baik di daerah maupun nasional,” kata Ontot.
Tak hanya itu, ia juga mendorong agar kampus ini tidak meninggalkan akar budaya lokal. Nilai-nilai Dayak yang sarat kearifan diyakini bisa menjadi penopang dalam pengembangan ilmu pengetahuan modern.
Sementara itu, Ketua Yayasan WPH Jumadi, menekankan bahwa berdirinya STT Grace adalah buah dari doa dan kerja kolektif. “Kami ingin menghadirkan lembaga pendidikan teologi yang bukan hanya kuat secara akademik, tapi juga mampu membentuk karakter rohani yang kokoh. Harapannya, kampus ini bisa melahirkan pemimpin gereja yang berintegritas dan siap menjawab tantangan zaman,” ucapnya.
Peluncuran STT Grace Internasional turut dihadiri jajaran Forkopimda, perwakilan Kementerian Agama Kalbar, tokoh masyarakat, hingga organisasi pendidikan. Kehadiran mereka menandakan dukungan luas bahwa kampus ini diharapkan memberi dampak multisektor: menguatkan pendidikan, memperkaya kehidupan sosial, sekaligus memperkuat fondasi spiritual masyarakat.
Dengan lahirnya STT Grace Internasional, Sanggau meneguhkan diri sebagai salah satu pusat pendidikan teologi di Kalimantan Barat. Sebuah kampus yang tidak hanya mencetak akademisi, tetapi juga pemimpin spiritual yang berkarakter, moderat, dan mampu menjaga harmoni di tengah keberagaman. (Tasya)