Jumadi: STT Grace Butuh Perhatian dan Dana Hibah Pemerintah

STT Grace International resmi diresmikan Gubernur Kalbar, Ria Norsan. Ketua Yayasan, Jumadi, menyampaikan harapan akan dukungan dana hibah dari pemerintah untuk pengembangan sarana prasarana kampus yang masih terbatas.
STT Grace International resmi diresmikan Gubernur Kalbar, Ria Norsan. Ketua Yayasan, Jumadi, menyampaikan harapan akan dukungan dana hibah dari pemerintah untuk pengembangan sarana prasarana kampus yang masih terbatas.

SANGGAU, Infokalbar.com – Hari bersejarah bagi dunia pendidikan tinggi di Kalimantan Barat telah tercatat.

Sekolah Tinggi Teologi (STT) Grace International di Kabupaten Sanggau secara resmi telah dioperasionalkan setelah diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, pada Rabu, 3 September 2025.

Peresmian ini menandai komitmen baru dalam memperluas akses pendidikan vokasi yang berkualitas di daerah.

Namun, di balik sukacita peresmian tersebut, tersimpan harapan besar dan tantangan yang mesti dijawab bersama. Pasca pengguntingan pita, perjalanan panjang pengembangan kampus ini masih di awal jalan.

Sah Berdiri Tegak Lurus

Acara peresmian yang berlangsung khidmat itu dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan civitas akademika muda STT Grace International.

Gubernur Ria Norsan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif pendirian kampus ini.

“Kehadiran STT Grace International adalah angin segar bagi kemajuan pendidikan di Kalbar, khususnya di Sanggau. Ini sejalan dengan visi pemerintah provinsi untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, terampil, dan siap bersaing di era global, khususnya dalam bidang sains dan teknologi,” ujar Gubernur Ria Norsan.

Mantan Bupati Mempawah itu berharap kampus ini dapat menjadi pusat unggulan (center of excellence) yang melahirkan lulusan kompeten dan mampu berkontribusi langsung bagi pembangunan daerah.

Kala Harapan Besar

Dalam pernyataannya pada Sabtu, 6 September 2025, Ketua Yayasan Pengelola STT Grace International, Jumadi, menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan pemerintah dan masyarakat selama ini.

Namun, ia juga secara terbuka menyampaikan kondisi nyata yang dihadapi kampus baru tersebut.

“Secara resmi kami sudah diresmikan, namun untuk saat ini masih ada keterbatasan gedung serta fasilitas lainnya guna mendukung aktivitas sekolah secara maksimal,” kata Jumadi kepada Infokalbar.com.

Lahan seluas 2 hektare yang dimiliki kampus dinilai sangat potensial untuk pengembangan yang lebih luas.

Namun, pada fase awal ini, kapasitas fisik kampus masih sangat minimal. Jumadi mengungkapkan, pihak kampus baru memiliki dua ruang kelas, satu kantor administrasi, dan satu ruang umum dosen.

Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius untuk dapat menyelenggarakan proses belajar-mengajar yang optimal dan menampung lebih banyak mahasiswa di masa depan.

Duka Dana Pana

Tantangan utama yang menjadi fokus pengelola yayasan adalah pendanaan. Pembangunan infrastruktur pendidikan yang memadai memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Jumadi menegaskan bahwa untuk mewujudkan kampus yang ideal, diperlukan perhatian dan dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah.

“Kami berharap terutama kepada pemerintah, baik kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat, dapat mengalokasikan dana melalui hibah yang diperuntukkan bagi pembangunan STT Grace International,” pinta Jumadi dengan penuh harap.

Dana hibah tersebut diharapkan dapat dipergunakan untuk pembangunan gedung perkuliahan tambahan, laboratorium teknologi yang modern, perpustakaan, sarana olahraga, serta fasilitas penunjang lainnya seperti asrama mahasiswa.

Dukungan ini dinilai krusial untuk mempercepat perkembangan kampus dan meningkatkan kualitas layanan pendidikannya.

Asa Semerbak Hijau

Meski masih dalam tahap perkembangan, STT Grace International memiliki satu keunggulan alamiah yang sangat berharga: suasana lingkungan yang nyaman dan asri.

Kampus yang terletak di lokasi yang strategis namun jauh dari kebisingan ini dikelilingi oleh pemandangan alam khas Kalimantan yang masih hijau.

“Suasana alam di lingkungan STT Grace International sangat nyaman, dikelilingi sungai serta gemericik air yang mengalir dan panorama alam yang masih bersih serta alami,” tutur Jumadi menggambarkan.

Lingkungan seperti ini bukan hanya mendukung kenyamanan belajar, tetapi juga dapat menjadi laboratorium alam bagi mahasiswa untuk berkontemplasi dan menginspirasi inovasi-inovasi teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Potensi ini menjadi nilai jual dan fondasi untuk membangun karakter kampus yang green dan sustainable.

Visi Jauh Gemilang

Pendirian STT Grace International bukanlah sekadar menambah jumlah perguruan tinggi. Lebih dari itu, ini adalah tentang menanamkan investasi jangka panjang bagi masa depan generasi muda Sanggau dan Kalimantan Barat secara keseluruhan.

Kehadiran kampus teknologi diharapkan dapat mengakselerasi transformasi ekonomi daerah, mengurangi angka urbanisasi anak muda untuk kuliah ke luar daerah, dan pada akhirnya menciptakan lapangan kerja berbasis teknologi di daerah sendiri.

Visi besar ini memerlukan kolaborasi yang solid antara pengelola yayasan, pemerintah, sektor industri swasta, dan seluruh masyarakat.

Dukungan tidak hanya berupa dana hibah, tetapi juga dalam bentuk kerja sama riset, program magang, dan pengadaan peralatan penunjang praktikum.

Langkah Awal Kedepan

Meski dengan segala keterbatasan, semangat untuk memulai tidak pernah padam. STT Grace International telah membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun akademik 2025/2026 dengan beberapa program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri terkini.

Proses belajar-mengajar perdana di dua ruang kelas yang ada akan menjadi sebuah babak baru yang penuh makna.

Setiap langkah kecil yang diambil hari ini adalah fondasi untuk membangun institusi yang besar di kemudian hari.

Dukungan dan doa dari semua pihak sangat dinantikan untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun Kalimantan Barat dari daerah. (Wawan Daly Suwandi S.Psi)