Sanggau – Pemerintah Kabupaten Sanggau mengatakan melaksanakan sejumlah proyek secara bertahap, mengingat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini diperlukan mengingat beberapa proyek memerlukan biaya yang cukup besar.
Agus Hidayat, S.T., M.Ec.Dev, Kepala Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) Dinas Perkimtan Kabupaten Sanggau, mengungkapkan hal tersebut saat meninjau lokasi pembangunan jembatan di Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau. Menurutnya, beberapa proyek infrastruktur dikerjakan secara bertahap karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit.
“Pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, yang diusulkan masyarakat cukup banyak. Pembangunan jembatan, terutama jembatan permanen, membutuhkan biaya yang besar dan biasanya memerlukan beberapa tahap pengerjaan,” ujar Agus.
Agus menambahkan bahwa dalam pengalaman sebelumnya, pembangunan jembatan dapat mencapai lima tahap tergantung besarnya biaya dan alokasi anggaran yang tersedia pada setiap tahapan. Ia juga menjelaskan bahwa meskipun pekerjaan pada suatu tahap kontraktual dinyatakan selesai, proyek secara keseluruhan mungkin belum selesai.
“Seringkali muncul pertanyaan mengapa pekerjaan jembatan yang telah dianggarkan beberapa kali belum selesai. Itu karena pada tahap tersebut, pekerjaan memang hanya sampai pada titik yang sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia,” jelasnya.
Perlu diketahui, sejak tahun 2024 Dinas Perkimtan melalui Bidang PSU mulai menangani proyek jalan dan jembatan non-status yang sebelumnya dikelola oleh Dinas BMSDA, yang kini telah menjadi Dinas PUPR.
“Oleh karena itu, beberapa pekerjaan, termasuk jembatan, merupakan kelanjutan dari proyek yang telah dimulai oleh Dinas PUPR,” ungkapnya.
Sesuai rencana Pemerintah Kabupaten Sanggau, melalui Dinas Perkimtan berkomitmen untuk dapat melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan infrastruktur secara bertahap hingga fungsional, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. (Tasya)