IPSI Kubu Raya: Drama Muskab Ulang, Siapa yang Mau Bayar Tiket?

Konflik internal IPSI Kubu Raya kembali memanas! Muskab dituding cacat hukum, Zulkarnain minta diulang asal KONI biayai. Drama organisasi pencak silat ini penuh intrik, kepentingan, dan dana publik. Simak kronologi dan polemik terbarunya di sini.

Foto:Istimewa

KUBU RAYA, Infokalbar.com – Muskab cacat hukum? Ah, biasa lah itu! Konflik internal IPSI Kubu Raya Kalimantan Barat ibarat sinetron RCTI, SCTV, Indosiar yang tayang tiap hari, tapi rating-nya cuma didapat dari para pengurus yang saling sikut.

Muskab yang digelar sebelumnya dituding melanggar AD/ART, tapi entah kenapa baru ribut setelah SK kepengurusan ditunda. Seolah-olah aturan cuma berlaku ketika kepentingan pribadi terancam.

Suherman, Pembina Perguruan Silat Kijang Berantai, mengaku sudah mengingatkan panitia sejak awal. Tapi, seperti biasa, nasihat senior dianggap angin lalu—kecuali kalau sudah jadi bahan gugatan.

Siapa yang Mau Jadi ATM Berjalan?

Zulkarnain, sang Ketua IPSI Kubu Raya sekaligus Wakil Ketua DPRD, dengan gagah berani setuju Muskab diulang—asalkan KONI yang bayar.

Sungguh strategi cerdik: mengorbankan uang orang lain demi menyelamatkan kursi sendiri.

KONI, dengan polosnya, langsung menyanggupi. “Kami siap membiayai!” kata Ketua KONI Ariono, seolah lupa bahwa dana KONI itu uang rakyat, bukan warisan keluarga.

Dari Rapat Damai Jadi Ajang Unjuk Gigi

Mediasi yang digelar KONI sempat ricuh karena oknum tak dikenal mengaku sebagai pengurus IPSI. Mirip preman bayaran di sinetron, tapi ini nyata. Hasilnya? Kesepakatan untuk “menyelesaikan secara internal”, alias: “Kami urus sendiri, tapi tetep minta duit kalian.”

AD/ART? Itu Mah Cuma Hiasan Kertas!

Casanova dari Perguruan Rajawali Putih dengan sabar menjelaskan tahapan Muskab yang ideal. Tapi, di dunia nyata, AD/ART seringkali cuma jadi pajangan—kecuali saat dipakai untuk menjatuhkan lawan.

25 April 2025: Hari di mana IPSI Kubu Raya (mungkin) akan berdamai—atau malah lebih kacau. Muskab ulang dijadwalkan tanggal 25 April. Pertanyaannya:

. Apakah kali ini semua perguruan diundang?

. Apakah formatur tidak diganti sepihak?

. Apakah absensi tidak “dikreasikan” lagi?

. Atau jangan-jangan, ini cuma sekuel dari drama yang sama?

Bersatu? Iya, Kalau Ada Duit!

Abdurahman Hafiz dari Gerindra berharap olahraga Kubu Raya maju jika semua bersatu. Tapi, di lapangan, persatuan seringkali hanya terjadi ketika ada proyek atau dana mengalir.

Konflik IPSI Kubu Raya memuncak saat Muskab dituding cacat hukum. Zulkarnain setuju diulang—asal KONI bayar. KONI menyanggupi, tapi apakah ini solusi atau sekadar gimmick? Tunggu saja sembari ngopi di WK Asiang Merapi aja bro! ***