Penyakit diabetes melitus memang bisa diturunkan, namun anak dari orang tua penderita diabetes belum tentu akan mengalami hal yang sama. dr Nihayatus Solikhah dari RSUD SSMA Pontianak menjelaskan bahwa gaya hidup sehat berperan besar dalam mencegah risiko diabetes meskipun memiliki faktor genetik.
PONTIANAK, Infokalbar.com – Kekhawatiran anak akan mewarisi penyakit diabetes melitus dari orang tua ternyata tidak sepenuhnya benar. Hal ini ditegaskan oleh dr Nihayatus Solikhah dalam kegiatan edukasi yang digelar di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, Jumat 25 April 2025.
Dalam sesi edukasi yang dihadiri oleh delapan orang pasien diabetes tersebut, dr Nihayatus menyampaikan bahwa meskipun diabetes melitus memiliki faktor genetik, bukan berarti anak dari orang tua penderita diabetes pasti akan mengalami penyakit yang sama.
“Faktor genetik hanya meningkatkan risiko, namun gaya hidup yang menjadi kunci utama dalam mencegah diabetes,” jelasnya.
Ia menerangkan, diabetes melitus terjadi karena tubuh tidak mampu mengatur kadar glukosa darah dengan baik, baik karena produksi insulin yang kurang maupun ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara efektif. Ketidakefektifan insulin ini menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi.
dr Nihayatus menambahkan, risiko terkena diabetes tetap bisa ditekan melalui pola hidup sehat. Salah satunya dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama yang mengandung pemanis buatan. Gula yang tidak digunakan tubuh akan diubah menjadi lemak, apalagi jika tidak diimbangi aktivitas fisik yang memadai.
“Beristirahat yang cukup dan melakukan cek gula darah secara mandiri di rumah juga sangat dianjurkan untuk memantau kondisi kesehatan tubuh,” ujarnya.
Edukasi ini merupakan bagian dari upaya RSUD SSMA dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan diabetes sejak dini, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit serupa.