JAKARTA – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, kembali membawa kabar membanggakan. Provinsi Kalbar resmi dinobatkan sebagai Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah atau TPAKD Terbaik Tingkat Provinsi Wilayah Kalimantan dalam ajang TPAKD Award 2025 yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Jumat 10 Oktober 2025.
Penghargaan bergengsi itu diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Pariwisata, disaksikan jajaran pejabat tinggi OJK, Wamendagri, serta perwakilan kementerian terkait.
Kalbar dinilai unggul berkat konsistensi, inovasi, dan capaian signifikan dalam memperluas inklusi dan literasi keuangan masyarakat daerah.
“Ini bukan sekadar penghargaan, tapi bukti Kalbar serius memperkuat akses keuangan sampai ke desa-desa. Kami ingin masyarakat punya pemahaman dan kesempatan yang sama dalam mengelola keuangan,” ujar Ria Norsan usai menerima penghargaan.
Mantan Bupati Mempawah 2 periode ini mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan hasil sinergi kuat antara OJK Kalbar, BI, dan lembaga jasa keuangan daerah yang konsisten mendorong literasi sejak dini—mulai dari pelajar, UMKM, hingga petani muda.
“Dengan pengetahuan keuangan sejak dini, generasi kita akan tumbuh lebih mandiri, cerdas, dan siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan,” ungkap Ria Norsan dalam keterangan tertulisnya.
Perlu diketahui, selama tahun 2024 TPAKD Kalbar sukses menjalankan 8 program utama dan 18 sub-program kerja yang fokus pada pemberdayaan UMKM, digitalisasi keuangan, hingga literasi investasi.
Hasilnya, 95,25% pelajar di Kalbar kini sudah memiliki rekening tabungan, melebihi target nasional 91%. Di sisi lain, jumlah investor saham di Kalbar juga naik tajam hingga 94 ribu orang, meningkat 21,5% dari tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, TPAKD Kalbar juga mendorong program jaminan sosial dan proteksi usaha, memperluas titik akses keuangan hingga ke 1.890 desa dan kelurahan, serta melibatkan ribuan pelaku UMKM dan kelompok rentan dalam pelatihan keuangan digital.
Dari pusat, OJK mencatat bahwa program TPAKD nasional telah terbentuk di 552 wilayah Indonesia dengan dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat. Indeks literasi keuangan nasional kini mencapai 66,4%, sementara inklusi keuangan sudah tembus 80,51%—angka yang menunjukkan akses keuangan makin merata.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengapresiasi kinerja Kalbar dan TPAKD di seluruh daerah. Ia menegaskan pentingnya percepatan kepemilikan rekening bagi setiap keluarga sebagai kunci keberhasilan berbagai program pemerintah.
“Masih ada gap antara literasi dan inklusi yang perlu kita kejar. Tapi capaian seperti Kalbar ini jadi contoh nyata bagaimana sinergi bisa menghasilkan perubahan besar,” kata Airlangga.
Dengan penghargaan ini, Kalbar menegaskan diri sebagai salah satu provinsi yang paling progresif dalam membangun fondasi ekonomi inklusif, di mana akses keuangan bukan hanya milik kota besar, tapi juga sampai ke pelosok desa.
Artikel ini telah direvisi dengan menuliskan kepanjangan dari TPAKD atau Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah












