Berita  

Atlet Menembak Iran Dituding Teroris Usai Raih Medali Emas di Olimpiade Tokyo

Keterangan foto: Atlet Menembak Iran, Javad Forough. (Getty Images/Kevin C. Cox/Istimewa)
Keterangan foto: Atlet Menembak Iran, Javad Forough. (Getty Images/Kevin C. Cox/Istimewa)

JAKARTA, infokalbar.com – Atlet Menembak asal Iran, Javad Foroughi, yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, mendapat tudingan teroris dari salah satu pesaingnya, Jin Jong-oh, atlet Menembak asal Korea Selatan.

Javad Foroughi berjaya dan meraih medali emas cabang Menembak di 10 Meter Air Pistol Putra.

Dikutip dari Detik.com, Sabtu (31/07/2021), Jin Jong-oh yang merupakan legenda menembak dari Negeri Ginseng itu mempertanyakan keterlibatan Javad Foroughi, yang disebutnya sebagai ‘teroris’. Ia juga mempertanyakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengizinkan Javad berpartisipasi.

“Bagaimana bisa seorang teroris jadi pemenang pertama? Itu adalah hal paling absurd dan konyol,” kata Jin Jong-oh, seperti dikutip Metro.co.uk dari laporan Korean Times.

Tudingan senada juga dilontarkan oleh United for Navid, sebuah organisasi HAM di Iran, juga merilis pernyataan yang meminta IOC mencopot medali Javad Foroughi.

“Kami menganggap medali emas Olimpiade ke atlet menembak Iran Javad Foroughi bukan cuma malapetaka buat olahraga Iran tapi juga untuk komunitas internasional dan reputasi IOC,” dalam rilisnya.

“Foroughi, yang kini berusia 41 tahun, masih dan sudah lama jadi anggota organisasi teroris. IRGC punya sejarah kekerasan dan membunuh bukan cuma orang Iran dan pendemo di sini, tapi juga orang-orang tak bersalah di Suriah, Irak, dan Libanon. AS menganggapnya sebagai organisasi teroris asing,”.

United for Navid juga menuntut IOC untuk mencabut medali emas Javad Foroughi dan melakukan penyelidikan secara tuntas sesegera mungkin.

“Kami menuntut penyelidikan sesegera mungkin oleh IOC, dan pencabutan medali sampai dengan penyelidikan itu tuntas,” kata United for Navid, yang juga mengingatkan IOC bahwa tindakan tidak tepat untuk kemenangan Foroughi di Olimpiade Tokyo 2020 bisa bermakna mempromosikan terorisme dan tindak kejahatan. (FikA)