JAKARTA, infokalbar.com – Deputi Penindakan dan Penegakan Hukum Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Inspektur Jenderal Ibnu Suhendra menyatakan, bahwa saat ini terdapat lebih dari 250 judul buku tentang radikalisme dan terorisme beredar bebas di internet.
Dilansir dari Tempo.co, Kamis (02/12/2021), buku-buku yang sebagian besar berformat Portable Document Format atau PDF tersebut secara leluasa dapat diakses dan diunduh.
“Penyebaran buku-buku itu di internet merupakan bagian dari propaganda kelompok teroris. Mereka saat ini beradaptasi dengan perkembangan teknologi komunikasi, memanfaatkan internet untuk menyebarkan ajarannya,” ujarnya, Rabu (01/12/2021).
Lebih lanjut, Ibnu Suhendra menyatakan, jika ratusan buku tersebut sebagian besarnya merupakan karangan para petinggi Negara Islam Irak dan Suriah yang selanjutnya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Salah satu penerjemah buku-buku tersebut adalah Aman Abdurrahman. Pendiri kelompok Jamaah Ansharut Daulah ini terdeteksi sudah menerjemahkan sekitar 200 buku yang berisi propaganda menyebarkan radikalisme.
“Buku-buku ini yang menginspirasi para pelaku teror. Dalam setiap penangkapan teroris, kami menemukan buku-buku tersebut yang sekarang dijadikan format PDF dan disebarkan di internet,” kata dia.
Ibnu Suhendra menyampaikan, pihaknya berharap agar Kementerian Komunikasi dan Informatika dapat segera mengantisipasi maraknya peredaran buku-buku radikalisme tersebut.
“Seumpama terorisme adalah buah, maka radikalisme adalah pohonnya. Selama paham radikalisme tidak dibendung, terorisme akan terus terjadi,” katanya. (FikA)