KENDARI, infokalbar.com – Bentrokan antar kelompok massa terjadi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Utara, pada Kamis, 16 Desember 2021. Bentrokan ini menyebabkan sejumlah korban luka dan meninggal dunia.
Berdasarkan informasi yang diterima awak redaksi, dari sejumlah pesan berantai di grup-grup WhatsApp, menyebutkan, bahwa kronologis bentrokan ini bermula dari adanya kegiatan pawai yang dilakukan oleh sekitar 2.500 orang dari beberapa ormas gabungan Tamalaki, sekitar pukul 09.20 Wita di Lapangan Lakidende Jalan Ahmad Yani Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari.
Pawai yang bertajuk Pawai Budaya Tolaki Mepokoaso Sultra Damai ini dipimpin Alex Pangaibali selaku ketua panitia, Muh Safar selaku Sekretaris, Jefri Rembasa selaku juru bicara, Bisman Saranani selaku Sekretaris Jenlap dan masing-masing Ketua Ormas Tolaki serta Distrik.
Pawai yang mengusung tema “Untuk Mempererat Tali Silaturahmi Antar Sesama Ormas/Masyarakat Suku Tolaki di Sulawesi Tenggara” ini awalnya berlangsung kondusif. Hingga pada pukul 11.39 Wita, Pawai Budaya Tolaki Mepokoaso Sultra Damai mencoba menerobos Blokade Polisi yang mengarah ke Jembatan Batremas Kendari.
Kemudian, pada pukul 11.50 Wita, sebagian massa Pawai Budaya Tolaki berhasil menerobos Blokade Polisi untuk melewati Jembatan Batremas Kendari. Dan pada pukul 12.05 Wita–di pertigaan Jalan Kendari Beach–ada sekelompok massa pawai yang memisahkan diri dari rombongan pawai untuk melewati Jembatan Teluk Kendari dan sebagian massa pawai menuju arah Gunung Jati sambil meneriakkan kata-kata yang diduga tidak pantas dan bernada menantang terhadap kelompok massa lawan.
Dari situ, ketegangan terus memuncak, hingga menyebabkan jatuhnya korban luka dan meninggal dunia. Para korban kemudian dilarikan ke RS Bahteramas.
Atas kejadian ini, Kapolres Kendari, AKBP Didik menyampaikan, bahwa pihak Polres Kendari akan segera menindaklanjuti bentrokan yang terjadi. Ia pun turut meminta agar pihak ormas Tamalaki segera membuat laporan Kepolisian sehingga dapat segera ditindaklanjuti dan menangkap pelaku penyerangan terhadap 2 orang anggota Ormas Tamalaki.
Sejauh ini, Kota Kendari relatif sudah kondusif. Selain korban luka dan meninggal dunia, terdapat pula sejumlah fasilitas dan kendaraan yang rusak akibat bentrokan yang terjadi. Antara lain 4 unit motor dan 1 unit mobil hangus terbakar. (Rilis/Wan)