PONTIANAK, infokalbar.com – Bertempat di lapangan Jananuraga, Rabu (12/01/2022), Polda Kalbar menggelar apel pengecekan sarana dan prasarana dalam rangka ‘Antisipasi Bencana Alam Tahun 2022 di Wilayah Hukum Polda Kalbar’.
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Suryanbodo Asmoro menjelaskan, berdasarkan karakteristik kerawanan daerah di wilayah masing-masing, khususnya di Kalimantan Barat yang memiliki karakter bencana alam yang khusus, bencana alam yang sering terjadi sesuai dengan kalender Kamtibmas.
“Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina berlangsung hingga pertengahan tahun 2022, apabila musim penghujan yang berlebihan akan terjadi banjir di beberapa tempat khususnya di Kalimantan Barat,” jelasnya.
La Nina merupakan salah satu penyebab peningkatan curah hujan dan di wilayah Kalimantan Barat merupakan daerah yang rawan bencana, seperti bencana banjir yang sering terjadi.
Kapolda Kalbar menyebut, salah satu faktor penyebab terjadinya banjir diantaranya ialah kegiatan deforestasi yang dilakukan untuk kepentingan pembukaan lahan perkebunan.
“Sekian luas wilayah hutan yang menjadi perkebunan, faktor itulah sebagai salah satu pencetus atau penyebab terjadinya bencana alam banjir–apabila terjadinya curah hujan yang cukup banyak,” terangnya.
“Apel kesiapsiagaan bencana ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan potensi ancaman, saya berharap melalui rencana kita dapat lebih siap, lebih siaga dan memiliki kewaspadaan dalam menghadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu,” ujarnya.
“Kita harus tingkatkan kesiapsiagaan, sehingga apabila terjadi bencana sudah siap, masyarakat juga diharapkan dapat menjaga kesadaran adanya kesiapsiagaan serta terbiasa melakukan upaya mitigasi bencana sehingga dapat meminimalisir adanya korban apabila ada bencana alam,” jelasnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda juga menyinggung soal ancaman pandemi Covid-19, khususnya terkait adanya varian baru Omicron yang sudah masuk ke Indonesia, agar selalu diwaspadai oleh masyarakat.
“Untuk di Kalimantan Barat sementara ini belum terdeteksi. Dengan begitu kita lebih berhati-hati, dengan menggunakan masker ketika kita berkomunikasi dengan lawan bicara yang kita tidak tahu riwayatnya. Serta mencuci tangan supaya tidak menempel di mukosa kita,” ungkap Kapolda Kalbar. (Humas Polda Kalbar, Bripda Judi/ Siaran Pers/Yuni)