Berita  

BPTP Kalbar dan Sejumlah Instansi Lakukan Tanam Perdana Jagung di Lahan Kering IP2TP Simpang Monterado Kabupaten Bengkayang

BENGKAYANG, infokalbar.com – BPTP Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan tanam perdana jagung di lahan kering di Instalasi Pengkajian Penelitian Teknologi Pertanian (IP2TP) Simpang Monterado, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada Rabu tanggal 02 Februari 2022.

IP2TP Simpang Monterado merupakan salah satu kebun percobaan milik BPTP Kalimantan Barat yang memiliki fungsi sebagai tempat pengelolaan, pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian.

Dalam kegiatan tersebut, Kepala BPTP Provinsi Kalimantan Barat, Rustan Massinai menyampaikan, penanaman yang dilakukan itu sebagai langkah awal, dimana tentunya dalam waktu BPTP akan mengembangkan sekitar 20 hektar sebagai kelanjutan dari pada kegiatan hari ini.

“Kebun kami ini sekitar 159 hektar baru sekitar 25% yang kami sudah buka karena keterbatasan anggaran, kami mencoba  di KP ini mudah mudahan terpenuhi karena 60% disuplai oleh Kabupaten Bengkayang ke provinsi, untuk lahan dan memang betul untuk industri pakan dan konsumsi jagung di Kalbar ini kita masih kekurangan sekitar 100.000 ton, maka dari itu kita masih mencoba dan membuktikan serta mengajak para petani mudah-mudahan 20 hektar itu (terwujud), kami tidak bisa sendiri, jadi ada sinergitas pada semua pihak di KP Simpang Monterado ini,” terang Rustan.

Sementara itu, Camat Monterado, Item menyampaikan, pihaknya sangat menyambut positif serta mendukung program tanam jagung perdana di lahan kering tersebut, karena ini adalah salah satu cara mensuport petani, karena jagung ini merupakan komoditi sangat potensial, termasuk untuk dikembangkan di wilayah Kecamatan Monterado.

“Jadi saya sangat mengharapkan adanya kerjasama yang baik dari dari semua sektor dan instansi terkait,” tuturnya.

Senada dengan itu Yulianus selaku Kepala Dinas DP3 Kabupaten Bengkayang menambahkan, pihaknya juga sangat mendukung kegiatan penanaman jagung perdana tersebut.

“Karena Bengkayang adalah penyuplai utama keberadaan jagung untuk Kalbar, kita harapkan kedepan dengan melalui proses adanya kerjasama dengan semua pihak terutama dari BPTP dan dari Kopicam, termasuk pihak kecamatan, Danramil dan Polsek, kita harapkan saling membantu dan membahu terkait pengembangan komoditi jagung di Kecamatan Monterado ini,” katanya.

“Untuk Kabupaten Bengkayang pada umumnya dan memang Bengkayang ada suatu itikad dan usaha yang cukup signifikan maka dari itu di tahun 2022 ini bagaimana kita menjaga kestabilan harga di komoditi jagung ini dan karena harga komoditas jagung ini sangat berperan penting untuk menjaga produksi jagung di Kabupaten Bengkayang,” ujarnya.

“Nah di tahun 2022 ini, kita akan  mengarah pembentukan Perusda (perusahaan daerah) yang mengurusi agro, yang terkait dengan jagung karena memang perusda itu hal awal yang akan kita lakukan adalah pembentukannya melalui Perda. Dengan waktu dekat, Perda itu dalam pertengahan tahun ini perda itu akan terbentuk dan setelah itu kita akan melihat langkah berikutnya terkait industri itu sendiri, karenanya Perusda itu memberi efek baik kepada perindustrian terutama masalah harga untuk jagung dan juga animo masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan kosong untuk peningkatan penanaman jagung otomatis berefek kepada meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi jagung itu sendiri,” paparnya.

Agung selaku Danramil menyampaikan, dari pihak TNI juga sangat mendukung–guna untuk menciptakan ketahanan pangan di Kabupaten Bengkayang, khususnya Kecamatan Monterado, secara nasional pada umumnya, karena jagung ini adalah makanan pokok juga selain beras, jadi dari kami sangat mendukung program ini dan bersinergi untuk mensukseskan program tersebut,” katanya.

Sama halnya dengan Muliadi J, selaku Kapolsek Monterado. Ia menyatakan Polsek Kecamatan Monterado menyambut baik serta mendukung penuh program ini.

“Dan karenanya perlu diketahui juga kami dari Polsek Monterado menempatkan Bhabinkamtibmas satu desa satu orang, itu adalah bentuk upaya kami dalam pendampingan kepada masyarakat desa itu sendiri,” terangnya.

Sebelumnya, kegiatan tanam perdana tersebut berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam rangka pencegahan Covid-19. Dimana setiap hadirin diwajibkan memakai masker dan melakukan social distancing. (Rilis/Mardi).