Berita  

Maraknya Pencurian Bibit Sawit di Desa Tanjung Merpati-Kembayan Semakin Meresahkan, Warga Minta Polisi Bertindak

SANGGAU, infokalbar.com – Maraknya kasus pencurian bibit kelapa sawit yang terjadi di Desa Tanjung Merpati, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau belakangan ini, membuat warga sekitar semakin resah. Untuk itu, mereka meminta agar aparat Kepolisian Sektor Kembayan tidak tinggal diam.

Warga khawatir, jika kasus yang telah terjadi berapa kali ini terus dibiarkan, maka aksi pencurian itu akan semakin merajalela, dan bahkan akan merembet pada kerugian-kerugian lainnya.

Kepada media ini, salah seorang korban, Fernando Manurung (43 tahun) bercerita, pencurian itu dilakukan di rumahnya di Dusun Pasar Dalam RT 14 RW 05, Desa Tanjung Merpati, pada Selasa (08/02/2022).

“Pagi itu diperkirakan jam 9:00 Wib, saya sedang memindahkan bibit cambah sawit yang sudah berdaun dua untuk ditanamkan kembali ke polybag yang ukuran beratnya 2 Kg, saat itu saya belum mengetahui dengan adanya kejadian pencurian bibit sawit tersebut yang seolah- olah tidak terjadi apa-apa sebelumnya,” katanya. 

“Karena kemarin tepatnya pada Senin 7 Februari 2022 masih dalam kondisi yang baik-baik saja tidak ada yg mencurigakan saat itu, namun setelah di pagi hari ketika saya ingin mengambil bibit sawit yang berdaun dua yang untuk kedua kalinya, sempat saya tak sengaja atau tidak sadar menatap dan memperhatikan secara seksama, saya pikir sawit saya di kais-kais serta digigit oleh anjing hewan peliharaan  kesayangan saya,” katanya.

“Perlahan saya melangkah, saat saya dekat dan melihat dengan jelas, saya sangat terkejut dan langsung saya berteriak memanggil istri saya di dalam rumah untuk datang melihat tanaman bibit sawit saya yang berumur 5-6 bulan dan hilang, bibit yang saya miliki mencapai 45 pokok bibit sawit (polybag), walaupun sedikit, tetapi sangat berarti bagi saya untuk menambah penghasilan kebutuhan pokok rumah tangga,” terangnya.

Fernando Manurung merupakan kepala rumah tangga yang baik, ia memiliki satu istri dan satu orang putri cantik yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kembayan. Ia bekerja sebagai wiraswasta dan juga sebagai wartawan di salah satu media online. Selain itu Fernando juga terlibat aktif dalam LSM dan telah lama tinggal dan menetap di Kembayan.

Lebih lanjut, Fernando Manurung menambahkan, dirinya akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mencari tahu siapa pelaku pencurian tersebut.

“Saya serahkan kepada penegak hukum atau kepolisian yang ada di sektor Kembayan ini, untuk menyelidiki lebih lanjut atas kejadian tersebut karena itu adalah kewenangan kepolisian,” katanya.

“Karena memang keamanan tersebut sangat penting sekali diutamakan di setiap wilayah, khususnya Kembayan dan terutama bagi warga Desa Tanjung Merpati ini tentunya,” tambahnya.

Adapun kejadian pencurian bibit sawit kemungkinan sampai hari ini juga belum ada yang berani melapor kepada Polsek Kembayan.

“Hanya melalui media ini saja, saya berharap para penegak hukum dapat bertindak sesuai tugas yang semestinya dalam kasus ini,” harap Fernando.

Lebih lanjut, Fernando mengatakan, berdasarkan informasi dari warga Dusun Pasar Dalam, yakni Agus Tinus (Jibok), saksi yang diperkirakan telah melihat seseorang yang mencurigakan menggunakan motor bolak-balik pada jam 02:00-03:00 Wib pada Senin 7 Februari 2022.

“Dan ia sempat minta rokok sebatang namun ia enggan mengatakan walaupun dia tahu siapa dan ciri orang tersebut,” katanya.

“Di TKP ditemukan barang bukti bekas maling yang mencuri bibit sawit milik Fernando Manurung yang ada di samping  rumahnya, tanah berserakan bertumpuk tak menentu bersamaan polybeg 3 kg plastik yang sobek, namun bibit sawit tersebut dibawa kabur oleh maling tak bertanggung jawab,” katanya. 

Menurutnya kejadian ini akan terulang kembali kepada warga Desa Tanjung Merpati khususnya Kembayan jika dibiarkan begitu saja.

“Saya berharap, agar pelaku pencurian bibit sawit ini ditangkap oleh pihak Kepolisian Sektor Kembayan dengan segera, agar si pelaku mendapatkan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku di negara Indonesia ini,” ujarnya. (Yuni/Fernando M)