KUBU RAYA, infokalbar.com – Acara “Ngopi Bareng” Forum Wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (FW & LSM) Kalbar-Indonesia yang berlangsung di Cafe Evergreen, Kubu Raya, Minggu (27/2/2022), terselenggara dengan sukses.
Selain sebagai ajang silaturahmi dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022, kegiatan ini juga mengetengahkan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kalimantan Barat, Muhammad Khusairi.
Pada awal pembukaan sesi diskusi, Khusairi menjelaskan secara singkat terkait profil SMSI, yang merupakan organisasi tempat bernaung sebanyak 1.675 pemilik media online se-Indonesia, yang keberadaan sudah diakui Dewan Pers.
Selanjutnya, sesi diskusi yang membahas terkait isu-isu penting dan terkini yang ada di wilayah Provinsi Kalbar tersebut berlangsung hangat dan penuh keakraban. Masing-masing koordinator dan perwakilan anggota turut menyampaikan aspirasi dan gagasannya.
Dalam kesempatan itu, Muhammad Khusairi atau yang akrab disapa Sery Tayan mengungkapkan, selaku moderator dirinya hanya sebagai penengah jalannya diskusi, dan tak memiliki wewenang untuk menyimpulkan hasilnya.
“Selaku moderator bukan kapasitas saya untuk menyimpulkan hasil diskusi,” ujarnya.
Namun begitu, Sery menyatakan, bahwa rangkaian diskusi tersebut dicatat oleh notulen. Sehingga, seluruh sumbang saran, masukan, aspirasi dan gagasan yang telah diajukan rekan-rekan wartawan dan aktivis LSM yang hadir tetap diakomodir–yang kemudian dijadikan poin-poin rekomendasi.
Berikut beberapa poin rekomendasi yang dicatat dalam sesi diskusi pada acara “Ngopi Bareng” FW & LSM Kalbar-Indonesia:
1. FW & LSM Indonesia, Kalbar mendukung aparat penegak hukum melaksanakan penegakan hukum sebagaimana mestinya, dengan seadil-adilnya dan tidak pandang bulu.
2. Mendukung dan meminta aparat yang bertugas di perbatasan negara di Kalbar, meliputi wilayah Kabupaten Sanggau (Entikong – Sekayam), Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas serta wilayah lainnya untuk tidak menghalangi/mempersulit wartawan dan aktivis LSM untuk mendapatkan informasi maupun konfirmasi. Selain itu, hendaknya kebijakan oleh instansi terkait yang berada di perbatasan negara selalu berpihak kepada masyarakat setempat.
3. Meminta Pemprov Kalbar dan Pemkab se-Kalbar untuk tidak berlaku diskriminasi dan alergi terhadap media, wartawan dan aktivis LSM.
Sebelumnya, selain para jurnalis dan aktivis LSM, acara “Ngopi Bareng” FW & LSM Kalbar-Indonesia ini turut dihadiri oleh berbagai kalangan, diantaranya; Kadis Kominfo Kalbar, Samuel, Kapendam XII/Tpr Kolonel Inf Hendra Purwanasari, Kasat Intelkam Polres Kubu Raya, AKP Sri Nanto, BIN Kalbar, Faizal, Kasi Tikkim Imigrasi Kelas II TPI Sanggau, Candra Wahyu Hidayat, Kacabjari Entikong, Rudi Astanto serta berbagai pihak lainnya. (Tasya)