INGGRIS, infokalbar.com – Pelatihan Dasar Jurnalistik Online Sesi 3 yang diinisiasi DPN-PPWI bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Mpu Tantular (UMT) telah dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (26/02/22).
Kegiatan yang berlangsung amat dahsyat melalui zoom meeting ini dipandu para narasumber yang memberikan materi yang sangat luar biasa.
Kenapa dahsyat? Karena selain para narasumber yang piawai dalam bidangnya masing-masing, materi yang diberikan betul-betul membuat peserta pelatihan ‘melek ilmu’. Materi pertama disampaikan Wilson Lalengke selaku Ketua Umum DPN-PPWI, Alumni PPRA-48 Lemhannas RI Tahun 2012 dan Pengelola Media dengan topik ‘Bahasa Indonesia dalam Jurnalistik’.
Materi kedua disampaikan Mung Pujanarko selaku Dosen Ilmu Komunikasi dan Penulis di beberapa media dengan topik ‘Teknik Penulisan Berita’. Sementara materi ketiga disampaikan Danny PH Siagian selaku jurnalis dan Praktisi Jurnalistik, dengan topik ‘Editing Berita dan Foto’.
Dalam arahan materinya, Wilson Lalengke mengkritik tajam tulisan-tulisan para jurnalis, baik yang profesional maupun yang baru memulai karir dalam hal kurang pandai memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar, apalagi yang berkaitan dengan tanda baca seperti tanda ‘titik’ dan ‘koma’ dalam tulisan mereka.
“Sangat disayangkan, masih banyak sekali ditemukan penulisan berita yang belum memenuhi standar Bahasa Indonesia yang benar. Saya mengingatkan, kepada para jurnalis baik senior maupun yang baru memulai karirnya, bahwa penulisan kaidah dan tata bahasa yang baik dan benar sangat penting dalam sebuah tulisan,” paparnya.
Sementara itu, seorang peserta dari Inggris, Teguh Santosa, sangat miris dengan fenomena saat ini. Ia sering melihat tulisan dengan menggunakan bahasa asing dengan ejaan yang salah dan seolah-olah bahasa asing itulah bahasa yang benar.
“Padahal, hal tersebut berakibat fatal dalam artian si penulis telah membunuh bahasa Indonesia yaitu bahasa si penulis itu sendiri,” ujar Teguh.
Para peserta semakin ‘melek’ mendengarkan penjelasan narasumber Mung Pujanarko tentang bagaimana membuat struktur penulisan sebuah berita, khususnya konsep ‘Piramida Terbalik’ dan teknik ‘Menulis Berita Cepat (MBC) atau Quick News. Quick News adalah teknik yang biasa digunakan para jurnalis/ wartawan ketika tidak punya banyak waktu untuk meliput sebuah peristiwa.
“Mereka harus cepat membuat sebuah tulisan dengan menuliskan momen-momen yang dianggap penting dengan menggunakan sekitar 150 kata dan hanya dalam waktu 5-10 menit saja. Sungguh luar biasa menurut saya,” tutur Teguh.
Selain itu, dalam materi ketiga yang membahas soal editing. Editing adalah proses memperbaiki berita yang ditulis tergesa-gesa sehingga menjadi sebuah tulisan menjadi yang dapat dibaca. “Proses editing sangat penting dilakukan guna menghindari terjadinya kesalahan informasi, menghindari keluhan yang mungkin akan merugikan pihak lain juga menghindari tuntutan hukum yang mungkin terkait,” ujar Danny dalam pelatihan tersebut.
“Hal-hal tersebut sangat penting diperhatikan dan ditingkatkan keahliannya bagi seorang jurnalis. Penyajian berita juga akan lebih akurat dan menarik jika didukung dengan foto yang diberi keterangan secukupnya (caption),” demikian penjelasan Danny PH Siagian sebagai narasumber terakhir yang membawakan materi Editing Berita dan Foto.
Kegiatan dimulai pada jam 12.30 WIB. Peserta mulai memasuki ruang Zoom Meeting hingga pukul 13.00 WIB dimana acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang kemudian dibuka secara resmi oleh Wilson Lalengke. Peserta semakin melek dan kenyang dengan semua materi yang diberikan dalam pelatihan dasar jurnalistik hari ini yang berdurasi kurang lebih sekitar 4 jam.
Setelah mendengarkan penjelasan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh narasumber melalui google form yang telah disediakan. Kemudian acara menjadi bertambah semarak karena di sela-sela pelatihan, panitia telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan quiz berhadiah yang dipandu oleh Serepina Tiur Maida selaku Dosen Ilmu Komunikasi dan pemandu acara.
Yang menarik pada pelatihan kali ini adalah pesertanya selain berasal dari kota-kota di pulau Sumatera, Jawa dan sekitarnya, sebagian besar peserta yang berpartisipasi dalam pelatihan ini berdomisili di kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara bahkan ada peserta yang berdomisili di Inggris. Luar biasa semangat dan motivasi mereka untuk menambah ilmu dan keahlian dalam bidang jurnalistik. Acara berjalan lancar dan memuaskan semua pihak.
Diakhir acara diadakan penyerahan sertifikat pelatihan secara simbolik dari perwakilan DPN-PPWI, Danny PH Siagian kepada wakil peserta pria dan wanita. Panitia juga mengumumkan akan diadakannya Pelatihan Dasar Jurnalistik Online Sesi-4 yang bisa diikuti lagi bagi peserta yang ingin menambah ilmu jurnalistik. Pendalaman materi jurnalistik akan diberikan kepada 10 orang peserta terbaik yang mengirimkan karya tulis mereka sebagai tugas akhir pelatihan. (TG007/Red)