Berita  

Senafas dengan Mahfud, Sejarawan UGM Sebut Keppres RI Nomor 2 Tahun 2022 Sudah Benar Tak Masukkan Nama Soeharto

Keterangan foto: Buku 'The Smiling General' yang berisi tentang biografi mantan Presiden RI, Soeharto. (Istimewa)
Keterangan foto: Buku 'The Smiling General' yang berisi tentang biografi mantan Presiden RI, Soeharto. (Istimewa)

JAKARTA, infokalbar.com – Sejarawan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sri Margana, yang menjadi salah satu tenaga ahli penyusun naskah akademik Keppres RI Nomor 2 Tahun 2022 menilai langkah pemerintah dan Mahfud MD dalam memberikan penjelasan sudah tepat soal tidak adanya nama Soeharto dalam Keppres.

“Pak Mahfud MD sudah benar (tidak mencantumkan nama Soeharto di Keppres). Ada ribuan pelaku sejarah yang terlibat dalam peristiwa itu dan ratusan pemimpin utama yang dalam naskah akademik telah disebut sesuai dengan porsinya masing-masing,” kata Sri, Kamis (03/03/2022), seperti dikutip dari laman Detik.com.

Senafas dengan penjelasan Mahfud, Sri menyatakan tidak ada satu tokoh pun dalam sejarah yang memiliki peran penting dalam peristiwa-peristiwa itu yang dihapuskan, termasuk Letkol Soeharto yang ditunjuk memimpin Serangan Umum di pusat kota. 

“Naskah ini justru menempatkan tokoh-tokoh penting yang dalam historiografi di masa lalu dihilangkan atau direduksi perannya,” sambungnya.

“Nama Letkol Soeharto di naskah akademik itu bahkan disebut sampai 48 kali,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sri menegaskan Keppres bukanlah historiografi. Keppres dalam hal ini disusun dengan bahasa administratif.

“Keppres bukanlah historiografi. Keppres disusun dalam bahasa administratif, ringkas, namun representatif. Fungsinya lebih sebagai keputusan penetapan ‘Hari Penegakan Kedaulatan Negara’ sebagai event nasional untuk membangun nasionalisme dan semangat mengisi kemerdekaan dan bukan legitimasi historiografi,” terangnya. (FikA)