ENTIKONG, infokalbar.com – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Entikong Mandiri Jaya melaksanakan ekspor perdananya ke negara tetangga, Malaysia–pasca Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kecamatan Entikong dibuka kembali oleh kedua negara, beberapa waktu lalu.
Secara simbolis, kegiatan ini dilaksanakan di PLBN Entikong dengan dihadiri Kepala Bea Cukai Kelas II Entikong, Risto Nainggolan dan anggota, Kepala Karantina Pertanian, Adhi dan anggota, dan Koordinator PLBN Entikong Victorus Donand dengan didampingi staf dan security.
Selain itu, juga hadir Kepala Desa Entikong bersama staf, Ketua BPD Entikong, dan Anggota Bumdes Entikong Mandiri Jaya.
Adapun Anggota Bumdes Mandiri Jaya yang hadir, diantaranya Kasianus selaku Direktur PT Mandiri Jaya, Musmuliadi selaku wakil ketua, Lia Berta selaku sekretaris, Maria Monisa selaku bendahara, Paskasius Hendri selaku Badan Pengawas, Pensensius selaku Manajer Ekspor-impor, Sabinus selaku Manajer ATK, dan Sya’roni anggota ATK merangkap petugas lapangan.
Kegiatan ekspor perdana ini juga melibatkan masyarakat pelaku bisnis komoditi pertanian dan juga buruh.
Ekspor perdana ini dilakukan setelah Petugas Bea Cukai dan Karantina melakukan pemeriksaan terhadap barang dagangan masyarakat berupa produk pertanian sesuai dokumen yang telah dikeluarkan.
Menurut Ketua Bumdes Entikong Mandiri Jaya, Kasianus, bahwa unit usaha ekspor ini erat kaitannya dengan masyarakat, karena merupakan salah satu bentuk pelayanan pihaknya dalam hal ekspor produk komoditi lada putih.
“Selain itu masih banyak produk unggulan komoditi pertanian lainnya, seperti contoh jahe, lada, dan buah-buahan seperti pisang, jeruk dan sebagainya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kades Entikong, Kiki kepasa Infokalbar.com mengatakan, dengan adanya Bumdes Entikong Mandiri Jaya yang memiliki dua unit usaha yaitu unit usaha ATK dan Unit usaha ekspor-Impor, diharapkan bisa menambah pendapatan pemerintah desa dan memberi dampak positif buat masyarakat.
“Karena mempermudah masyarakat untuk menjual produk komoditi pertaniannya,” ujarnya.
Di sisi lain, Bumdes Entikong Mandiri Jaya, lanjut Kiki, memberikan ruang kerja khususnya untuk masyarakat perbatasan Entikong, karena juga bergerak di bidang jasa buruh dan parkir.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bea dan Cukai Entikong, Risto Nainggolan menyampaikan, bahwa kegiatan ini dapat dilakukan pasca kedua negara Indonesia-Malaysia bersepakat untuk membuka kembali akses ekspor-impor baru-baru ini.
“Pasca dibukanya pintu perbatasan oleh negara jiran, bahwa ada peningkatan ekspor, secara khusus barang-barang dan bahan pertanian atau hasil bumi, ada beras, lada, pisang, petai, jeruk, sayur-sayuran dan lainnya,” terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan ekspor ini juga terlaksana hasil dari kerjasama berbagai pihak dan unsur, termasuk pemerintah desa.
“Jumlahnya belum begitu banyak, namun menunjukkan adanya peningkatan. Tentu bagi negara tetangga ini juga sesuatu hal yang menyenangkan, karena mereka butuh hasil-hasil pertanian kita,” ungkapnya. (Wan Daly)