Sebanyak 400 guru ngaji tradisional di Kota Pontianak menerima bantuan biaya operasional senilai Rp1,8 juta per orang dari Pemerintah Kota Pontianak. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, di Aula Rumah Jabatan Wali Kota pada Selasa 18 Maret 2025.
Bahasan berharap bantuan ini dapat meningkatkan semangat para guru ngaji dalam mengajarkan ilmu agama Islam kepada anak-anak. “Bantuan ini diharapkan bisa memperkuat semangat para guru ngaji dalam mengajarkan mulai dari membaca Al Quran, pengenalan huruf dan tajwid, hingga fiqih, tata cara salat, wudhu, dan lainnya,” ujarnya.
Bahasan juga menekankan pentingnya pendidikan agama Islam sebagai pondasi dasar kehidupan yang perlu ditanamkan sejak dini. Ia mengingatkan, pendidikan agama tidak hanya untuk kehidupan di dunia, tetapi juga di akhirat.
Lebih lanjut, Wakil Wali Kota mengingatkan orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif. “Orang tua harus memastikan anak-anaknya pergi ke mana, dengan siapa, dan apa yang sedang dilakukan, terutama jika mereka pulang larut malam,” kata Bahasan.
Sejak tahun 2009, Pemkot Pontianak telah memberikan bantuan serupa kepada guru ngaji tradisional. Pada tahun 2025, dalam program 100 hari kerja, Pemkot Pontianak berencana menambah kuota guru ngaji dan fardu kifayah sebanyak 2.000 orang dengan anggaran Rp3,6 miliar. (*)