Operasi Pasar Kalbar Tekan Lonjakan Harga Jelang Idul Fitri 1446 H

Wagub Kalbar gelar operasi pasar di Sanggau untuk kendalikan harga sembako Ramadhan 2025. Bantu warga beli kebutuhan pokok dengan harga subsidi.

Operasi pasar di Pasar Seroja, Kelurahan Beringin, Kabupaten Sanggau dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan dan Bupati Sanggau Yohanes Ontot. (Istimewa)

Demi menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional, yakni bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 2025, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Krisantus Kurniawan, memimpin pelaksanaan operasi pasar di Pasar Seroja, Kelurahan Beringin, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.

Program ini bertujuan untuk menekan lonjakan harga kebutuhan pokok yang sering terjadi menjelang hari besar tersebut. Melalui operasi pasar, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

Tujuan dan Manfaat Operasi Pasar

Operasi pasar merupakan langkah strategis untuk membantu masyarakat mendapatkan komoditas kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan lainnya dengan harga bersubsidi. Kegiatan ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek tetapi juga menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi di wilayah Kalimantan Barat, khususnya di Kabupaten Sanggau.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya tanpa harus khawatir terhadap lonjakan harga,” ujar Krisantus Kurniawan saat ditemui di lokasi operasi pasar, Senin 24 Maret 2025.

Melalui program ini pemerintah berharap dapat meringankan beban ekonomi masyarakat terutama di tengah meningkatnya permintaan selama bulan suci Ramadhan. Operasi pasar juga menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Antusiasme Warga Terhadap Operasi Pasar

Antusiasme masyarakat terhadap operasi pasar sangat tinggi. Sejak pagi hari, warga mulai berdatangan ke Pasar Seroja untuk membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasaran. Salah satu warga, Ibu Siti, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Alhamdulillah, dengan adanya operasi pasar ini kami bisa membeli bahan makanan dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran,” ujarnya sambil memperlihatkan belanjaan yang dibawa pulang.

Selain membantu masyarakat berpenghasilan rendah, operasi pasar juga menjadi solusi bagi pedagang kecil yang sering kali kesulitan bersaing dengan harga tinggi di pasar reguler. Dengan adanya subsidi dari pemerintah, harga komoditas dioperasikan secara merata dan adil bagi semua lapisan masyarakat.

Rencana Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berencana untuk melanjutkan operasi pasar di berbagai daerah lainnya guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan dan Idul Fitri. Krisantus Kurniawan menegaskan bahwa pemerintah akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk distributor dan pedagang pasar tradisional, untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

“Ini adalah langkah awal kami dalam memastikan kesejahteraan masyarakat. Kami akan terus menggelar operasi pasar di berbagai wilayah untuk memastikan stabilitas harga tetap terjaga,” tambahnya.

Dengan rencana ini, pemerintah berharap dapat menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan mendukung kenyamanan masyarakat dalam menjalani ibadah puasa serta merayakan Idul Fitri 1446 H.

Ketika Harga Lebih Tinggi Dari Harapan

Di balik antusiasme warga terhadap operasi pasar, ada ironi yang tak terhindarkan. Fakta bahwa masyarakat harus bergantung pada program subsidi pemerintah untuk membeli kebutuhan pokok menunjukkan ketidakmampuan sistem ekonomi untuk menciptakan keseimbangan harga yang adil. Sementara itu, para spekulan dan pemain pasar justru semakin leluasa memanfaatkan situasi untuk menaikkan harga demi keuntungan pribadi.

“Kami hanya bisa berharap pemerintah terus hadir setiap tahun. Tapi apakah ini solusi jangka panjang?” tanya salah seorang warga dengan nada sinis.

Meski demikian, operasi pasar tetap menjadi harapan bagi banyak orang yang berjuang melawan tekanan ekonomi. Semoga ke depannya pemerintah tidak hanya berfokus pada penanganan jangka pendek, tetapi juga mencari solusi struktural untuk menjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga yang adil bagi semua. (Tasya)