Berita  

Kapolres Depok Bentak dan Usir Wartawan DepokNews Saat Lakukan Peliputan Kasus Penipuan Peternak Sapi

Keterangan foto: Wartawan DepokNews, Furkan (kanan) sedang melaporkan perihal pengusiran oleh Kapolres Metro Depok yang dialaminya ke pengurus PWI Kota Depok. (Istimewa)
Keterangan foto: Wartawan DepokNews, Furkan (kanan) sedang melaporkan perihal pengusiran oleh Kapolres Metro Depok yang dialaminya ke pengurus PWI Kota Depok. (Istimewa)

DEPOK, infokalbar.com – Arogansi aparat yang berakibat pada terhalangnya kinerja pers kembali terjadi. Kali ini, kejadian tidak menyenangkan itu dialami oleh wartawan DepokNews bernama Furkan.

Ia mengaku dibentak lalu diusir oleh Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, saat melakukan peliputan kasus dugaan penipuan terhadap sejumlah peternak sapi di Mapolres Metro Depok.

Dikutip dari Radardepok.com, Senin (02/08/2021), kronologi kejadian bermula pada hari Minggu (01/08/2021), di lokasi bekas kandang sapi di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Dimana saat itu, Furkan selaku wartawan melakukan peliputan bersama dua wartawan lainnya. Dan hasil peliputan berita tersebut dikirim ke kantor redaksi DepokNews dan sudah tayang.

Namun pada Senin (02/08/2021), pukul 06.30 Wib, para peternak yang mereka liput sebelumnya, mengabarkan ingin melengkapi berkas ke Polres Metro Depok, menyusul pelaporan kejadian penipuan yang mereka alami ke pihak Polres Depok tadi malam.

Mengetahui hal itu, Furkan, pada pukul 08.25 Wib, kemudian berangkat ke Mapolres Metro Depok untuk kepentingan melakukan follow up pemberitaan. Furkan pun tiba di Mapolres Metro Depok pukul 9.10, dan menunggu para korban.

Sekitar pukul 09.30 Wib Furkan dan sekelompok peternak sapi bertemu di kantin Polres, mereka kembali mengatakan akan melaporkan atau melengkapi berkas laporan mereka.

Sebagai wartawan, Furkan mencoba mengkonfirmasi Kapolres Metro Depok, melalui WhatsApp, untuk menanyakan terkait kasus tersebut, dengan mengirimkan link berita salah satu media pada pukul 10.15 Wib. Namun belum ditanggapi.

“Tapi setelah itu peternak masuk ke ruang laporan dan saya mengikuti masuk ke dalam, dan bertemu salah satu penyidik. Penyidik mengatakan berkas sudah masuk tunggu 3 hari. Setelah itu Saya keluar, langsung wawancara di depan ruangan piket,” ujarnya.

Berselang tiga sampai empat menit wawancara, kemudian datang Kapolres Metro Depok ditemani beberapa anggota dan Dandim 05/08 Depok, langsung memasuki ruang penyidik. Setelah keluar, Lanjut Furkan, Kapolres langsung bertanya padanya dengan nada keras. 

“Kamu siapa, mana pelapor. Akhirnya saya jawab saya wartawan pak. Terus ditanya kamu wartawan mana. saya wartawan DepokNews,” ujar Furkan menirukan. 

Setelah itu, Furkan menuturkan jika Kapolres menanyakan kartu identitas pers miliknya, dan memarahinya dengan dalih masuk wawancara tanpa izin dari Kapolres. Furkan lantas dituding telah mengganggu proses penyelidikan dan membuat berita bohong.

“Kapolres bilang ke saya kalau dia tidak kenal saya. Kata kapolres dia tahu wartawan apalagi Pokja dia kenal,” bebernya.

Furkan mengaku, Kapolres juga memerintahkan anggotanya untuk memeriksa tas miliknya, dan ditemui kartu anggota PWI dan kartu mahasiswa.

“Setelah itu saya langsung di usir keluar dan rekaman disuruh hapus dan dihapus oleh anggota rekaman hasil liputan saya, dan saya mengadu ke kantor PWI Depok,” katanya. 

Ketika dikonfirmasi mengenai kejadian ini, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar hanya menjawab singkat. 

“Silahkan mereka dengan versinya. Saya tidak tanggapi dulu, nanti ada saatnya,” kata dia. (Tasya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *