mgid.com, 605850, DIRECT, d4c29acad76ce94f
banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Ditolak Jadi Mantu, Dokter Ini Nekat Bakar Bengkel dan Rumah Hingga Tewaskan “Camer” dan Pacar Sendiri

  • Share
Kejadian kebakaran
Keterangan foto: Insiden kebakaran. (Ilustrasi/Istimewa)

BANTEN, infokalbar.com – Pasca bertengkar hebat dengan sang pacar, Lionardi, pelaku MA (29 tahun)–yang berprofesi sebagai dokter itu langsung pergi mengendarai mobilnya. Namun tak lama kemudian, ia kembali dengan membawa beberapa kantong plastik yang berisi minyak bensin.

Dengan gelap mata, ia kemudian melemparkan kantong-kantong bensin tersebut ke arah bengkel yang sekaligus rumah, terdiri dari tiga lantai, milik orang tua sang pacar, lalu membakarnya.

Api menjalar dengan cepat. Akibatnya, tak hanya pujaan hatinya yang menjadi korban dalam insiden itu, bahkan kedua orang tua Lionardi pun ikut tewas mengenaskan, lantaran tak sempat menyelamatkan diri.

Keterangan foto: Pelaku MA (29 tahun) terancam hukuman mati, karena polisi menjeratnya dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. (Istimewa)

Dikutip dari Detik.com, Kasubag Humas Polres Kota Tangerang, Kompol Abdul Rochim, pada Selasa (10/08/2021) menyebutkan, kisah tragis itu berlangsung pada Jumat (06/08/2021) lalu, sekitar pukul 23.10 WIB. 

Adapun tiga orang yang tewas dalam insiden tersebut diantaranya; Edy (66 tahun) selaku pemilik bengkel, istrinya bernama Lilys (55 tahun), dan anaknya bernama Lionardi (34 tahun).

Rochim menyebutkan, motif pelaku nekat membakar bengkel sekaligus rumah tinggal yang berlokasi di Pasar Malabar, Kota Tangerang itu, lantaran terpicu amarah–gara-gara orang tua korban tidak merestui pernikahan keduanya, terlebih kondisi MA yang sedang hamil.

“Hal tersebut dilakukan karena pelaku hamil dan orang tua korban tidak setuju kalau anaknya menikah dengan pelaku,” kata Rochim.

Keterangan foto: Kondisi bengkel sekaligus rumah korban pasca kebakaran. (Istimewa)

Rochim membenarkan, jika pembakaran itu bermula dari pertengkaran antara MA dan Lionardi di depan bengkel. Lionardi sempat memberitahu keluarganya kalau MA berniat membakar bengkel.

“Bahwa korban Lionardi bertengkar dengan pelaku MA di depan bengkel milik korban, ketika turun dari mobil pelaku dan korban masuk bengkel, kemudian korban Lionardi memberi tahu bahwa pacarnya akan membakar bengkel,” katanya.

Benar saja, tak berselang lama, MA yang tadinya pergi, kemudian kembali lagi ke bengkel. Saat kembali, MA melempar bensin ke bengkel. Api kemudian menyala di lantai dasar bengkel.

Lionardi bersama kedua adiknya berusaha menyelamatkan diri naik ke lantai atas. Hanya adik Lionardi bernama Nando dan Siska saja yang selamat dari insiden maut tersebut, sedangkan Lionardi dan kedua orang tuanya tewas di tempat.

Keterangan foto: Kondisi bengkel sekaligus rumah korban pasca insiden kebakaran. (Istimewa)

Polisi kemudian mengusut kebakaran tersebut. MA pun diperiksa dan lantas ditetapkan sebagai tersangka.

Saat dilakukan penggeledahan, polisi menemukan 5 bungkus plastik bensin di dalam mobil MA. Namun kepada polisi, MA mengaku hanya melempar 2 bungkus bensin ke bengkel. Selain bensin, polisi juga menemukan sejumlah alat bukti lainnya. Alat bukti itu antara lain dua buah alat tes kehamilan.

“Dua alat tes kehamilan instan,” ujar Rochim.

Pelaku terancam hukuman mati, karena polisi menjeratnya dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. (FikA)

  • Share