SAMBAS, infokalbar.com – Respon Pemerintah Kabupaten Sambas dalam menanggapi kondisi masyarakatnya yang sedang kesusahan patut dipertanyakan. Pasalnya, keluhan Juliana (44 tahun), seorang janda lima anak yang tinggal di Kampung Parit Cegat Desa parit baru Kecamatan Salatiga ini, tak kunjung mendapat jawaban pasti.
Menurut catatan redaksi, pemberitaan mengenai Juliana–yang sejak bertahun-tahun lamanya mengaku tak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah ini, sudah dirilis untuk yang dua kalinya. Sehingga tidak terlalu berlebihan, jika dikatakan bahwa ‘janji’ Pemerintahan untuk membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya–agaknya masih ‘jauh panggang dari api’.
Kembali ditemui wartawan Infokalbar.com, Senin (06/08/2021), Juliana mengaku masih berkutat dengan kondisinya yang serba pas-pasan. Terlebih pada saat pagebluk Covid-19 seperti saat ini, perekonomiannya semakin terpuruk seiring kehadiran pemerintah yang dirasa semakin jauh.
“Hampir dua tahun berjalan ini, bahkan sejak Covid-19, saya tidak pernah menerima bantuan apapun dari pihak Pemerintah Kabupaten Sambas. Baik itu bantuan PKH atau pun bantuan BLT, ataupun bantuan sembako atau lainnya. Endak pernah sama sekali ada saya mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah” ujar Juliana lirih.
Kepada wartawan Infokalbar.com, Juliana pun kembali memohon kepada Pemerintah Kabupaten Sambas agar memahami kondisinya yang serba sulit tersebut. Tambah lagi ia juga sering sakit-sakitan.
“Saya berharap pemerintah bisa memberikannya saya BPJS Kesehatan gratis, karena untuk berobat dengan BPJS prabayar saya benar-benar tidak mampu. Sedangkan buat makan sehari-hari saja saya sudah kewalahan,” ujarnya.
Kesehariannya, Juliana bekerja menuai padi. Namun demikian, hal itu tidaklah bisa terlalu menjadi jaminan. Karena kalau hasil panennya sedang baik maka cukup untuk buat membantu kehidupannya. Namun tak jarang pula ia harus mengalami kerugian, saat padinya terserang hama.
“Jadi nasib-nasiban, kalo padinya bagus ya ada lah sedikit hasil, kalau padi nya di ganggu hama dan gak dapat hasil apa-apa,” kata Juliana dengan wajah sendu.
Selain mengharapkan kepedulian pemerintah dalam hal pemberian bantuan ‘masyarakat kurang mampu’ dan BPJS Kesehatan gratis, Juliana juga mengharapkan agar pemerintah dapat mempermudah sekolah anaknya.
“Karena saya masih memiliki satu tanggungan, anak saya yang kelas 3 Sekolah Dasar. Dalam keadaan yang serba terbatas, anak saya tetap harus saya sekolahkan, kasian kalau sampai anak saya putus sekolah ataupun putus di tengah jalan,” katanya.
Juliana pun kembali berharap agar pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten Sambas maupun Pemerintah Provinsi Kalbar, atau bahkan Pemerintah pusat dapat mendengarkan berbagai keluhannya ini.
“Saya juga tidak meminta secara berlebihan kepada pihak pemerintah, tapi mengingat kondisi saya yang sering sakit-sakitan saya mohon dibantu oleh pihak pemerintah dapat BPJS Kesehatan gratis saja, sudah sangat sangat Alhamdulillah. Kalau untuk yang lainnya, walaupun tidak ada, ya mungkin saya bisa bertahan hidup dengan seadanya,” ucap Juliana.
“Saya jujur mengatakan apa adanya, bukan saya bohong, kalau tidak percaya silahkan lihat kehidupan saya di rumah saya sendiri, datang dan lihat langsung keadaan saya,” kata Juliana dengan penuh harap. (Indra)