Berita  

Dokumen Rahasia 9/11 Bakal Dirilis

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Istimewa)
Keterangan foto: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Istimewa)

JAKARTA, infokalbar.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memerintahkan deklasifikasi terhadap dokumen rahasia penyerangan teroris 9/11, dalam waktu enam bulan ke depan. 

“Hari ini, saya menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan Departemen Kehakiman dan lembaga terkait lainnya untuk mengawasi peninjauan deklasifikasi dokumen terkait penyelidikan Biro Investigasi Federal pada 11 September,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman Tempo.co, Sabtu (11/09/2021).

Joe Biden melanjutkan, deklasifikasi dilakukan selama enam bulan mendatang.

“Kita tidak boleh melupakan rasa sakit keluarga dan orang-orang terkasih dari 2.977 korban tak berdosa yang tewas dalam serangan teroris di Amerika yang terburuk dalam sejarah,” kata Biden.

Pembukaan dokumen ke publik dilakukan menjelang peringatan 20 tahun serangan tersebut. Serangan mendorong presiden AS saat itu George W. Bush memerintahkan invasi ke Afghanistan, tempat Taliban melindungi pemimpin Al-Qaeda.

Permintaan untuk merilis dokumen berasal dari keluarga korban yang ingin menuntut Arab Saudi atas dugaan keterlibatan dalam serangan mengerikan itu. Keluarga telah lama menyatakan frustasi dengan dokumen yang dilarang diketahui publik.

Komisi 9/11 resmi, yang dibentuk oleh Kongres mengatakan tidak ada bukti bahwa pemerintah Arab Saudi sebagai lembaga atau pejabat senior Saudi secara individual mendanai Al-Qaeda.

Ungkapan itu telah ditafsirkan oleh beberapa orang bahwa ada tokoh Arab Saudi yang mungkin berperan dalam serangan terorisme.

Beberapa investigasi masih dianggap terlalu sensitif untuk dirilis. Dalam perintah eksekutif dalam proses deklasifikasi, Biden menyatakan peristiwa 9/11 pada 20 tahun lalu itu menyangkut momen tragis yang terus bergema dalam sejarah Amerika.

“Penting untuk memastikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat memaksimalkan transparansi kecuali jika alasan yang paling kuat menyatakan sebaliknya,” katanya. (FikA)