Berita  

Istana: Presiden Tidak Pernah Tersinggung atau Baper dengan Kritik, Asalkan Disampaikan dengan Cara Biasa Saja

Keterangan foto: Istana Negara Presiden RI. (Istimewa)
Keterangan foto: Istana Negara Presiden RI. (Istimewa)

JAKARTA, infokalbar.com – Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini menyatakan bahwa Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi, tidak pernah merasa tersinggung maupun terbawa perasaan (baper) terhadap kritik yang dilancarkan oleh mahasiswa, selama kritik yang disampaikan itu dengan cara biasa-biasa saja.

“Harusnya biasa saja, Presiden tidak akan pernah merasa tersinggung atau baper sama kritik mahasiswa. Pasti aspirasi tersebut menjadi pertimbangan dan bahan pemikiran bagi pemerintah. Ini negara demokrasi,” kata Faldo, Selasa (14/09/2021), seperti dikutip dari Merdeka.com.

Hal itu disampaikan Faldo menanggapi penangkapan sejumlah mahasiswa saat Jokowi berkunjung ke kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Senin (13/09/2021). 

Mereka diamankan setelah membentangkan poster di tepi jalan ketika orang nomor satu di Indonesia itu melintas.

Faldo mengungkapkan, penangkapan yang dilakukan aparat kepada sejumlah mahasiswa tersebut, salah satunya terkait alasan pandemi Covid-19.

“Aparat tentu sudah punya berbagai perhitungan untuk melakukan tindakan preventif. Presiden datang saja sudah berpotensi besar mengakibatkan kerumunan, apalagi ditambah aksi demonstrasi,” kata dia.

Masih dilansir dari Merdeka.com, sebelumnya, para mahasiswa membentangkan poster saat Jokowi hendak memasuki kampus Kentingan untuk menghadiri pertemuan dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Auditorium Fakultas Kedokteran.

Menjelang kedatangan Jokowi, para mahasiswa yang memang berada di lokasi Jalan Ir Sutami, yang merupakan jalur utama menuju kampus. Mereka berbaur di tengah-tengah warga yang ingin menyaksikan Presiden melintas.

Selain mengamankan pendemo, petugas juga menyita beberapa poster. Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak tampak turut memeriksa warga yang berada di sekitar lokasi. Dia meminta warga tidak berkerumun di sekitar pintu gerbang UNS.

Ada sekitar 7 mahasiswa dimasukkan ke dalam mobil. Mereka lalu dibawa ke Mapolresta Surakarta.

Sementara itu, Presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UNS, Zakky Musthofa membenarkan adanya penangkapan tersebut. Ia membantah jika para mahasiswa melakukan demo. Menurutnya, mereka hanya sekadar menyambut dan menyampaikan aspirasi.

“Kami ini hanya ingin menyambut Presiden dan sedikit menyampaikan aspirasi melalui poster. Kata-katanya kan biasa saja. ‘Pak Jokowi tolong benahi KPK dan lainnya’, ujar Zakky. (FikA)