Berita  

Diduga Memicu Konflik SARA, Tokoh Lintas Etnis Riau Desak Kapolda Riau Tindak Larshen Yunus

PEKANBARU, infokalbar.com – Kembali terkait dengan tindakkan Larshen Yunus yang diduga memicu Konflik SARA di Riau, sejumlah tokoh lintas suku di Nageri Lancang Kuning melaksanakan pertemuan.

Sebagaimana yang dilansir oleh media www.cyber88.co.id, Sabtu (15/01/2022), dalam pertemuan itu dihadiri oleh para tokoh, diantaranya: Syamsul Rokan Chaniago yang merupakan mantan Hakim Agung RI,  Arsadianto Rachman selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pemuda Pancasila (PP) Riau, Fajar Menanti Simanjuntak, Ketua Harian Ikatan Keluarga Batak Riau (IKBR), Pantas Napitupulu, Ketua Lembaga Adat Batak Toba Riau dan tokoh masyarakat Melayu Riau, M Nasir Day. 

Pada intinya, dari hasil pertemuan ini, para tokoh tersebut mendesak agar Kapolda Riau segera menuntaskan laporan-laporan terhadap Larshen Yunus.

“Apa yang dilakukan Larshen Yunus berpotensi mengganggu kerukunan antar suku di daerah kita. Sudah ada riak-riak ke arah sana. Karena itu, kita mendesak Kapolda Riau cepat menuntaskan laporan-laporan terhadap Larshen Yunus,” tegas Syamsul Rakan Chaniago.

Syamsul Rakan menambahkan, selama ini Riau sebagai daerah tempat tinggal masyarakat dari berbagai suku dan golongan sangat harmonis, rukun dan damai, tetapi perilaku Larshen Yunus belakangan ini dinilai sudah sangat meresahkan dan rawan memicu gesekan.

Pernyataan senada disampaikan Fajar Menanti Simanjuntak, selaku tokoh Masyarakat Batak di Riau, dimana kebetulan Larshen Yunus bermarga Simamora, pihaknya pun mengharapkan proses hukum dapat menjadi solusi terbaik. Mengingat tindakan Larshen Yunus yang dilakukan secara pribadi bisa dikait-kaitkan dengan masyarakat Batak di Riau.

Sementara Ketua MPW PP Riau yang akrab disapa Anto Rachman, juga mendesak Kapolda Riau untuk secepatnya menuntaskan laporan terhadap Larshen Yunus.

“Kita meminta Kapolda Riau secepatnya memproses laporan sejumlah tokoh masyarakat yang merasa dicemarkan oleh Larshen Yunus. Jika tidak, kita akan mendatangi Polda untuk mempertanyakannya,” pungkas Anto Rachman. (Rilis/Wan Daly)