PONTIANAK, infokalbar.com – Yayasan Sanggar Silat Melayu Kalimantan Barat secara resmi dikukuhkan dan dilantik oleh Guru Besar Silat Melayu ‘Dam-dam’ dan juga ‘Pukol Tujuh’ Kalimantan Barat, Uwak Long Mat Boceng, Sabtu (26/03/2022) malam.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Pengurus Silat Melayu ‘Pukol Tujuh’ Kalimantan Barat dan anggota, serta juga Ketua Silat Melayu ‘Dam-dam’ Wak Long dan anggota serta tamu undangan dari kalangan jamaah dan sesepuh silat Melayu Kalimantan Barat.
Adapun slogan dari Silat Melayu ‘Pukol Tujuh’ yaitu “Membujur Lalu Melintang Patah”. Sementara Silat Melayu ‘Dam-dam’ Wak Long yaitu “Tapak Melintang Sempurne Jaye“.
Acara tersebut digelar secara sederhana dan sakral, dengan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di Sekretariat Yayasan Sanggar Silat Melayu Kalimantan Barat, Jalan Prof M Yamin, Gang Widodo, Pontianak.
Ketua terpilih Silat Melayu ‘Pukol Tujuh’, Angah Oka mengharapkan, adanya selalu bimbingan dari guru, penasehat dan pembina, serta ketua yayasan.
“Saya tidak akan mungkin bisa bekerja sendiri tanpa hadirnya saudara-saudari semua, kita perlu bekerjasama dan sama-sama bekerja, ini tidaklah bisa saya kerjakan sendiri karena ini adalah perguruan kita, kalau mau maju kita sama-sama bergerak untuk mengangkat budaya dan silat Melayu,” uangkapnya.
Nantinya, semua kegiatan Silat Melayu ‘Pukol Tujuh’ akan kita dokumentasikan dan diarsipkan, yang mana sampai saat ini sudah ada 13 angkatan yang ikut belajar.
Sementara itu, Ketua Perguruan Silat Melayu ‘Dam-dam’ Wak Long terpilih, Acik Maidian mengungkapkan, bahwa visi-misi kepengurusan ke depan yakni untuk mengangkat marwah Melayu dan memperkenalkan budaya Melayu.
“Untuk hal tersebut, kita harus bekerjasama, kompak, tetap solid, dan tetap semangat serta jangan pesimis,” pintanya.

Disisi lain, Ketua Yayasan Sanggar Silat Melayu Kalimantan Barat, Udhe Han mengutarakan, pihaknya telah mengagendakan kegiatan besar dan sakral bagi sanggar ini.
“Kita sudah agendakan kegiatan besar dan sakral yaitu pencucian benda pusaka dan juga ziarah ke makam guru-guru pendiri dari Silat Melayu ‘Pukol Tujuh’ atau pun Silat Melayu ‘Dam-dam’ Wak Long,” ujarnya.
“Kita juga akan mengagendakan guna penelusuran asal-muasal Silat Melayu ‘Dam-dam’ Wak Long yang ada di Kalbar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Udhe menyampaikan, saat ini, secara bertahap pihaknya juga lagi menyusun sejarah masuknya Silat Melayu ‘Pukol Tujuh’ di Kalbar.
“Yang mana telah kami telusuri bahwa guru besar yang membawa Silat Melayu ‘Pukol Tujuh’ di kalbar adalah Guru Ayub, Cekgu Mat Yasin, dan Tok Umar. Dan kami akan membukukan sejarah ‘Pukol Tujuh’ dan Silat ‘Dam-Dam’,” jelasnya.
Penasehat Yayasan Sanggar Silat Melayu, Abah Sy Sukwanto juga meminta kepada pengurus yayasan untuk terus maju, karena sanggar ini menaungi dari dua silat melayu yang luar biasa, yaitu silat ‘Pukol Tujuh’ dan ‘Dam-Dam’ Wak Long.
“Kedepannya kita minta kepada pengurus yang sudah diamanahkan ini untuk dapat berkontribusi untuk mengangkat budaya Melayu, serta siap untuk dikritik dan pastinya bekerjasama untuk memajukan sanggar ini,” harapnya.
Selanjutnya, Uwak Long Mat Boceng, turut menanggapi dengan berdirinya sanggar ini, yang dimaksudkan untuk mengangkat silat tradisional atau silat kampong atau silat Melayu yang ada di Kalbar.
“Karena sampai detik ini, jujur apa adanya, belum ada perhatian pemerintah khusus masalah silat kampong dalam pelestariannya, sedangkan silat kampong di Kalbar ini sangat banyak, namun sayang tidak ada yang memperhatikan, dan peduli,” terangnya.
“Oleh karena itu kita sebagai putra-putri daerah, sebagai orang Melayu Kalbar yang lahir dan besar di Kalbar ini, wajib hukumnya untuk mengangkat batang terendam atau tertanam atau pusaka tak benda dari nenek moyang kita di Kalimantan Barat ini,” tegasnya.
“Harapan dengan berdirinya sanggar ini, dapat mengangkat silat kampong atau silat tradisional di Kalbar. Walaupun hanya silat kampong atau tradisional namun secara kualitas tidak kalah hebat dari silat luar daerah atau luar negeri. Secara teknik secara materi dan pembelajaran, serta secara kualitas bisa dipertanggungjawabkan,” terangnya. (Yuni)












