Oleh: Anton DH Nugrahanto.
Pemecatan Dokter Terawan ramai dibicarakan publik setelah kemarin (26/3) IDI mengumumkan pemecatan permanen dari IDI.
Langkah IDI mendapat gejolak luar biasa dari masyarakat yang sudah merasakan kemampuan Dokter Terawan dalam melakukan praktek kedokterannya.
Apalagi alasan IDI yang tidak masuk akal dengan menyalahkan Terawan atas promosi Vaksin Nusantara yang “belum selesai di riset”.
Sebelumnya Terawan juga sudah dipecat sementara dari IDI karena terobosannya melakukan operasi semprot otak atau DSA (Digital Subtraction Angiography) tapi karena operasi DSA mendapatkan tanggapan positif dari banyak pejabat penting di negeri ini, maka alasan pemecatan DSA tidak jadi dilakukan.
Apa yang dilakukan Terawan adalah agenda politik Berdikari, ini harus didukung. Seharusnya IDI memberikan ruang perdebatan ilmiah bukan lantas serta merta menjatuhkan hukuman. Ataukah ini jangan-jangan ada permainan bisnis di balik ini. Seperti diketahui bisnis Vaksin saat ini adalah bisnis terbesar nilainya di dunia, termasuk di Indonesia karena anggarannya sudah dijamin negara. Terlepas dari masalah itu apa yang dilakukan IDI tidak fair dan mematikan langkah-langkah inovasi anak bangsa dalam mengembangkan risetnya.
Apakah yang dilakukan IDI ini akan mendapatkan perlawanan balik. Kita lihat saja, karena IDI ini hanyalah Ormas, sekumpulan organisasi profesi yang bisa dipecah kepengurusannya seperti Organisasi Advokat atau Organisasi Insinyur Indonesia.
Seperti yang sudah banyak diketahui publik, pemecatan Terawan dari posisi Menteri Kesehatan karena saat itu jelang masuknya Vaksin luar negeri dalam jumlah besar dan ini ditengarai bagian dari permainan bisnis farmasi sementara Terawan menolak Covid-19 adalah Pandemi. Terawan adalah Menteri Kesehatan satu-satunya di dunia yang menganggap enteng Covid-19 sebelum narasi horor dikelola media. Disinilah Terawan disingkirkan untuk memudahkan permainan bisnis farmasi dalam mengelola Vaksin. Dan dibalik pemecatan Terawan ada seorang mantan Jenderal yang bermain.
Apakah pemecatan Terawan ini adalah langkah terusan untuk menghabisi Terawan dan melancarkan permainan bisnis obat? (***)