mgid.com, 605850, DIRECT, d4c29acad76ce94f
banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90 banner 728x90

Diduga Titipan Penguasa di Bengkayang, Seorang Dokter Jarang Masuk Kerja

  • Share

BENGKAYANG, infokalbar.com – Diduga titipan salah satu penguasa Kabupaten Bengkayang seorang Dokter di puskesmas Sungai Raya jarang masuk kerja. Bangunan puskesmas yang terletak di Desa Sungai Duri Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang ini tidak sejalan dengan tenaga medis dokter yang di sediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang.

Berawal dari postingan salah satu keluarga pasien yang di posting di sosial media Facebook bernama Fitri Iramadianty yang mengeluhkan dan mempertanyakan pelayanan puskesmas Sungai Duri. Selasa, (12/7).

“Dokter nya kemana pasien masuk dari semalam sampai siang haram (tidak sama sekali) di cek atau dikasi obat, gila kalau begini bisa keduluan mati pasien mana kotor perawatannya mondar mandir, Sabar orang itu ada batas nya lebih baik di tutup saja puskesmas sungai duri ini pegawai nya tidur saja yang ada kontak pengaduan kesehatan Bengkayang kasi saya ya,” ucap cuitan Fitri di akun pribadi Facebook miliknya.

Mendapat laporan dari para netizen di sosial media tim awak media pada Selasa 12 Juli 2022 sekira pukul 11.30 Wib mengkonfirmasi kebenaran tersebut ke Kepala Puskesmas Sungai Duri yang di jumpai diruang kerjanya, Nurul menjelaskan bahwa setiap pasien yang datang semua itu kita layani untuk kesalahpahaman yang kemarin di sore hari sekitar pukul 20.00 malam dan yang terima pasien pun perawat jaga sore, dan kita pun sudah melakukan rapat secara internal bagaimana kejadiannya untuk kronologis nya pasien tersebut terkena diare kemudian pas datang keadaan UGD itu penuh, jadi kalau dilihat kotor atau apalah dan memang keluarga pasien sebenarnya tidak boleh masuk.

“Waktu perawat memindahkan pasien ke ruang rawat inap dari situlah timbul bahasa yang kurang mengenakan dari keluarga pasien tersebut, kalau di hilang tidak ditangani itu dalam hal apa dan kita sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menangani pasien sampai kamar pun sudah kita bersihkan, kita pun sudah ikuti segala permintaan dari keluarga pasien,” ucap Nurul.

“Kalau dibilang tidak melayani mana buktinya bahkan hingga pasien pulang dari Puskesmas pun dalam keadaan baik,” ungkap Nurul.

Nurul menjelaskan jika Dokter tidak berada di tempat maka pihaknya bisa menggunakan metode via WhatsApp untuk berkonsultasi dengan Dokter dan itu diperbolehkan.

“Jadi jangan salah tangkap ya pak, kami main hp itu karena berkonsultasi dengan Dokter terkait, apalagi untuk tenaga Dokter kita ada dua berstatus kontrak dr. Diyan dan dr. Wanda,” ucap Kepala Puskesmas tersebut.

Disinggung terkait salah satu dokter yang berstatus kontrak dan jarang masuk Nurul mengatakan jika yang bersangkutan sudah diberi surat peringatan (SP) kedua dan akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Bengkayang.

Nurul pun mengeluhkan dikarenakan kekurangan tenaga Dokter dia pun meminta agar tenaga Dokter kalau bisa berasal dari pegawai negeri sipil.

Ditempat terpisah awak media mendatangai rumah dinas salah satu tenaga Dokter yang terletak di Desa Sungai Raya Duri guna mendapatkan keterangan lebih lanjut namun yang bersangkutan tidak berada di tempat.

Di tempat terpisah awak media mendatangi rumah dinasnya salah satu tenaga dokter yang terletak di Desa Sungai Duri guna mengkonfirmasi tapi yang bersangkutan tidak ada di tempat.

Hingga berita ini ditayangkan Dokter yang jarang masuk kerja tersebut belum bisa di konfirmasi guna dimintai keterangannya. (Indra)

  • Share