Berita  

Dihari pahlawan 10 November 258 0rang WNI Bermasalah di pulangkan melalui PLBN Entikong

Sanggau.infokalbar.com

Pada Hari Kamis (10/11/2022) ll Sejumlah 256 orang Warga Negara Indonesia Bermasalah (WNI-B_red) kembali di Deportasi Jabatan Imigrasi Malaysia melalui perbatasan darat PLBN Entikong- Tebedu, Warga Negara Indonesia yang di pulangkan oleh Jabatan Imigrasi Malaysia dari Depot Imigrasi Malaysia Bekenu Miri sebanyak 204 orang WNI-B + 7 orang WNI-Bermasalah dan terlantar dan di pulangkan di pagi hari dan dari Depot Imigrasi Malaysia Semuja Serian sebanyak 47 orang WNI-B (siang hari). Jadi jumlah Total berjumlah 258 orang WNI-B dan dari jumlah tersebut ada penambahan 1 orang sakit .

Seperti biasanya Deportasi sesampai di perbatasan darat PLBN Entikong kabupaten Sanggau Kalbar sesudah dilakukan serah terimaa dari pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching Sarawak Malaysia kepada Tim Satgas Pemulangan WNI-B di Perbatasan PLBN Entikong
Seperti biasanya sebelum bubar dan pulang ke tempat masing-masing para Deportasi harus melalui proses pemeriksaan dan Interview oleh CQU yang berwenang di PLBN Entikong
Selanjutnya para Deportasi pulang ke tempat masing-masing Tampa di berikan ongkos/biaya pulang dan bagi Deportasi yang punya ongkos untuk pulang tidak ada keluhan, begitu juga terdapat Deportasi yang ada pengurus di perbatasan Entikong mereka di jemput oleh para pengurus, namun bagi Deportasi yang tidak ada pengurus dan tidak ongkos untuk pulang ke alamat tujuan tampak kebingungan dan resah gelisah dan berharap ada pihak yang mau menolong.

KJRI Kuching Sarawak bapak R.Sigit Wijakson diperbatasan PLBN Entikong kabupaten Sanggau Kalbar setelah memberikan pengarahan dan mengingatkan para Deportasi dan menyerahkan kepada Tim Satgas Pemulangan WNI-B yang ada di perbatasan darat PLBN Entikong KJRI Kuching Sarawak Malaysia dan Rambongan kembali pulang ke Kuching Sarawak Malaysia.

Dari pantauan wartawan di lapangan terhadap Deportasi yang di pulangkan terdapat banyak anak-anak, perempuan yang hampir 90 persen berasal dari Sulawesi.

(Syamsumen)